Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga komoditas gas alam tetap terpuruk sepanjang kuartal ketiga tahun ini. Meski masih melemah, persentase penurunannya telah jauh berkurang dibandingkan dengan kuartal dua. Kalau di kuartal sebelumnya harga gas alam terkoreksi sekitar 7,53%, tetapi di kuartal III hanya melemah 3,53%.
Mengutip Bloomberg, Senin (2/10) pukul 17.00 WIB, harga gas alam kontrak pengiriman November 2017 di New York Mercantile Exchange terkoreksi tipis 0,1% ke level US$ 3, per mmbtu dibanding sehari sebelumnya. Sedangkan jika dilihat dari awal tahun harganya sudah melemah 16,65%.
Ibrahim, Direktur PT Garuda Berjangka mengatakan, salah satu pendorong perbaikan harga gas alam datang dari Qatar. Embargo yang diberlakukan oleh Arab Saudi atas Qatar menghentikan pasokan gas alam global. Pasalnya negara tersebut ini merupakan produsen gas alam terbesar keempat di dunia. “Arab Saudi mengembargo Qatar saat itu harga gas alam mengalami kenaikan,” kata Ibrahim, Senin (2/10).
Sementara itu, di tengah pasokan terhambat, permintaan dari Amerika Serikat (AS) justru semakin meningkat. Banjir di negeri Paman Sam telah mendorong tingkat permintaan. "Apalagi gas alam adalah substitusi batubara, saat batubara naik gas alam cukup naik," timpalnya.
Asal tau saja, sepanjang kuartal III harga komoditas batubara mencatatkan kenaikan signifikan. Kalau sebelumnya di kuartal II harganya terkoreksi 3,34% kini kondisinya berbalik menguat hingga 25,95%. Sedangkan dilihat dari awal tahun harganya sudah menguat sekitar 24,21%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
