Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - Harga gas alam menanjak ke level tertinggi tiga bulan di tengah perkiraan suhu panas yang akan menyelimuti beberapa kawasan Amerika Serikat (AS).
Mengutip Bloomberg, Selasa (19/9) pukul 14.46 WIB, harga gas alam kontrak pengiriman Oktober 2017 di New York Mercantile Exchange menguat tipis 0,03% ke level US$ 3,15 per mmbtu dibanding sehari sebelumnya. Angka ini merupakan yang tertinggi sejak 26 Mei.
Berdasarkan Weather Company, suhu udara di atas normal akan menyapu wilayah midwest, northeast dan south Amerika dari tanggal 23 - 27 September. Data AccuWeather menunjukkan, suhu udara di Chicago akan mencapai 87 derajat fahrenheit (31 derajat celcius) pada 24 September atau 15 derajat di atas rata - rata.
Cuaca panas yang tidak biasa di negara konsumen gas alam terbesar tersebut mendorong konaikan konsumsi pendingin baik dari sektor bisnis maupun rumah tangga. Imbasnya permintaan bahan pembangkit listrik cenderung naik di saat musim permintaan biasanya turun. Cuaca panas ini bisa membatasi kenaikan stok gas alam sebelum musim dingin yang memicu puncak konsumsi. "Kita sedang membicarakan suhu udara yang sangat tidak biasa untuk akhir September," kata Phil Flynn, Analis Pasar Senior Price Futures Group di Chicago, seperti dikutip Bloomberg, Selasa (19/9).
Pekan lalu, Pusat Prediksi Iklim AS meningkatkan kemungkinan badai La Nina, sebuah pola cuaca yang dapat membawa musim dingin ke bagian utara AS dan meningkatkan permintaan gas untuk pemanas. Ada 62% kemungkinan fenomena ini terjadi antara bulan November dan Januari, naik dari 26% pada bulan lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News