kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga emas turun tipis ke US$ 1.711 pada Kamis (30/4) pagi


Kamis, 30 April 2020 / 07:48 WIB
Harga emas turun tipis ke US$ 1.711 pada Kamis (30/4) pagi
ILUSTRASI. Harga emas spot turun 0,10% ke US$ 1.711,64 per ons troi, pada Kamis (30/4) pukul 7.42 WIB.


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas masih bergerak di kisaran sempit pada rentang harga mendekati level tertinggi. Harga emas pagi ini terkoreksi tipis setelah kemarin naik 0,33%.

Kamis (30/4) pukul 7.42 WIB, harga emas spot berada di US$ 1.711,64 per ons troi, turun 0,10% ketimbang harga penutupan perdagangan kemarin.

Optimisme obat virus corona dari Gilead Sciences menjadi sentimen positif pasar keuangan yang menyebabkan Wall Street melesat lebih dari 2% pada perdagangan kemarin. "Ada minat risiko di pasar saham Amerika Serikat (AS) dan saya pikir terjadi ambil untung pada emas. Investor pun mengambil posisi kembali untuk kenaikan harga emas selanjutnya," kata Michael Matousek, head trader US Global Investors kepada Reuters.

Baca Juga: Harga minyak WTI naik 6,31%, sinyal positif akan makin terang di pekan depan

Investor masih cenderung berhati-hati akibat peringatan Federal Open Market Committee (FOMC) bahwa permintaan yang melemah dan harga minyak yang merosot menyebabkan inflasi konsumen turun.

Disrupsi aktivitas ekonomi di dalam dan luar negeri sangat mempengaruhi kondisi finansial dan mengganggu aliran kredit ke rumah tangga dan bisnis AS. "Krisis kesehatan akan menekan aktivitas ekonomi, ketenagakerjaan, dan inflasi di jangka pendek, serta menimbulkan risiko yang cukup besar bagi outlook ekonomi dalam jangka menengah," ungkap FOMC dalam pernyataan, Rabu (29/4).

Baca Juga: Ekonomi AS diramal kontraksi hingga 40% di kuartal kedua

"Komentar penting FOMC adalah kekhawatiran penurunan outlook ekonomi dalam jangka menengah sehingga ini menunjukkan bahwa bank sentral akan tetap memegang kebijakan akomodatif untuk beberapa tahun ke depan," kata Guy LeBas, chief fixed income strategist Janney Montgomery Scott kepada Reuters.

Prospek harga emas selanjutnya masih positif mengingat ekonomi AS diramal masih tertekan pada kuartal kedua 2020.

Baca Juga: Wall Street melonjak meski ekonomi AS kontraksi 4,8%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×