kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Harga minyak WTI naik 6,31%, sinyal positif akan makin terang di pekan depan


Kamis, 30 April 2020 / 07:23 WIB
Harga minyak WTI naik 6,31%, sinyal positif akan makin terang di pekan depan
ILUSTRASI. Harga minyak acuan Amerika Serikat (AS) ini naik 6,31% dari harga penutupan perdagangan kemarin.


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak melanjutkan penguatan yang terjadi sejak kemarin. Kamis (30/4) pukul 6.59 WIB, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juni 2020 di New York Mercantile Exchange (Nymex) berada di US$ 16,01 per barel.

Harga minyak acuan Amerika Serikat (AS) ini naik 6,31% dari harga penutupan perdagangan kemarin pada US$ 15,06 per barel. Dalam dua hari berturut-turut, harga minyak melesat 29,74% dari posisi US$ 12,34 per barel pada Selasa lalu.

Harga minyak ini melesat setelah rilis laporan persediaan minyak AS yang naik lebih rendah daripada prediksi. Menurut data American Petroleum Institute (API), persediaan minyak mentah AS naik 10 juta barel menjadi 510 juta barel pada sepekan yang berakhir 24 April lalu. Angka ini sedikit lebih rendah daripada ekspektasi kenaikan 10,6 juta barel.

Baca Juga: Ekonomi AS diramal kontraksi hingga 40% di kuartal kedua

Data API juga menunjukkan bahwa persediaan bensin turun 1,1 juta barel. Prediksi analis, stok bensin naik 2,5 juta barel. "Harga minyak WTI mulai mempersempit penurunan karena data yang tidak lebih buruk daripada prediksi," ungkap JBC Energy kepada Reuters.

JBC Energy menambahkan bahwa data persediaan API juga mengindikasikan penurunan stok bensin untuk pertama kalinya dalam beberapa pekan terakhir. "Ini menjadi sinyal pasar yang lebih optimistis," ujar JBC Energy.

Perusahaan konsultasi Rystad Energy memperkirakan para produsen shale oil AS memangkas produksi sekitar 300.000 barel per hari pada bulan Mei dan Juni. Ini akan memperlambat tingkat penggunaan kapasitas tangki. AS saat ini menjadi negara dengan produksi minyak terbesar dunia.

"Harapan bagi minyak WTI akan tejadi pekan depan," kata Jeffrey Halley, analis OANDA kepada Reuters. Regulator di negara bagian Texas yang merupakan produsen minyak terbesar, akan memutuskan langkah pemangkasan pada voting 5 Mei mendatang. Otoritas di North Dakota dan Oklahima juga menimbang cara untuk memungkinkan pemangkasan secara legal.

Baca Juga: Wall Street melonjak meski ekonomi AS kontraksi 4,8%

Pemangkasan ini, jika disetujui, akan menambah pemangkasan produksi global OPEC+ yang mencapai hampir 10 juta barel per hari. Pemangkasan OPEC+ yang akan dimulai 1 Mei ini setara dengan 10% produksi minyak global.

Harapan pemulihan permintaan minyak turut mengangkat harga pada perdagangan sejak kemarin. "Rencana penghapusan lockdown yang lebih detail dan luas di Eropa menjadi sinyal positif. Ini akan mengangkat permintaan minyak," kata Lachlan Shaw, head of commodity research National Australia Bank kepada Reuters.

Harga minyak Brent untuk pengiriman Juni 2020 di ICE Futures pun melanjutkan kenaikan yang terjadi dua hari sebelumnya. Harga minyak acuan internasional ini berada di US$ 23,06 per barel, naik 2,31% dalam sehari dan mengakumulasi kenaikan 15,36% dalam tiga hari perdagangan.

Baca Juga: Ditopang kenaikan stok minyak AS yang di bawah perkiraan, harga minyak mulai rebound

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×