Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas turun pada hari ini setelah penguatan yang terjadi di awal pekan. Investor menantikan data inflasi Amerika Serikat (AS) yang akan dirilis akhir pekan ini. Data inflasi dapat mempengaruhi jalur kebijakan moneter Federal Reserve.
Selasa (25/6) pukul 7.03 WIB, harga emas spot turun 0,18% ke US$ 2.330,37 per ons troi dari posisi kemarin di US$ 2.334,65 per ons troi. Sedangkan harga emas kontrak Agustus 2024 di Commodity Exchange turun tipis 0,03% ke US$ 2.343,60 per ons troi.
Tetapi, harga emas cenderung bergerak stabil di kisaran harga saat ini.
"Emas berada dalam mode konsolidasi dan ada pembelian aktif saat penurunan," kata David Meger, direktur investasi dan perdagangan alternatif di High Ridge Futures kepada Reuters. Dia menambahkan bahwa investor sedang mencari lintasan suku bunga ke depan dan waktu potensi penurunan suku bunga.
Baca Juga: Harga Emas Spot Naik ke US$2.327,81 Senin (24/6), Fokus pada Data Inflasi AS
Fokus minggu ini adalah pada data pengeluaran konsumsi pribadi atawa personal consumption expenditure (PCE) AS, ukuran inflasi pilihan The Fed, yang akan dirilis pada hari Jumat. Lima pejabat Fed, termasuk Presiden Fed San Francisco Mary Daly dan Gubernur Fed Lisa Cook dan Michelle Bowman, yang dijadwalkan untuk berbicara minggu ini.
Para pelaku pasar saat ini memperkirakan peluang 66% penurunan suku bunga Fed pada bulan September, menurut CME FedWatch Tool.
“Kami percaya emas bisa mencapai US$ 3.000 per ons troi dalam 12-18 bulan ke depan, meskipun aliran dana tidak membenarkan tingkat harga tersebut saat ini,” kata BofA dalam catatan.
“Untuk mencapai hal ini, permintaan non-komersial harus meningkat dari level saat ini, yang pada gilirannya memerlukan penurunan suku bunga Fed. Aliran masuk ke ETF yang didukung secara fisik dan peningkatan volume kliring LBMA akan menjadi sinyal pertama yang menggembirakan,” imbuh BofA.
Suku bunga yang lebih rendah mengurangi biaya peluang untuk memegang emas batangan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News