kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.325.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga emas terus turun mendekati US$ 1.700 per ons troi


Kamis, 04 Maret 2021 / 07:13 WIB
Harga emas terus turun mendekati US$ 1.700 per ons troi
ILUSTRASI. Pada Kamis (4/3) pukul 7.05 WIB, harga emas spot berada di US$ 1.709,45 per ons troi.


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas turun makin mendekati US$ 1.700 per ons troi pada Kamis (4/3) pagi. Pelemahan harga emas disebabkan oleh kenaikan imbal hasil surat utang Amerika Serikat (AS) US Treasury.

Pada Kamis (4/3) pukul 7.05 WIB, harga emas spot berada di US$ 1.709,45 per ons troi. Harga emas ini turun 0,10% dari harga penutupan perdagangan kemarin dan merupakan level terendah dalam sembilan bulan terakhir. Bahkan, harga emas kontrak April 2021 di Commodity Exchange hari ini berada di US$ 1.708,20 per ons troi.

Kemarin, harga emas spot merosot 1,56% ke US$ 1.711,23 per ons troi dari posisi Selasa yang masih ada di US$ 1.738,36 per ons troi.

Ahli strategi komoditas TD Securities Daniel Ghali mengatakan, suku bunga riil terus naik menantang emas. "Pasar suku bunga juga menambah tekanan pada penilaian untuk semua kelas aset, dan sebagai akibatnya, emas menjadi korban," kata dia kepada Reuters

Baca Juga: Wall Street tertekan, Nasdaq merosot 2,7% dalam sehari

Yield US Treasury acuan 10-tahun merayap kembali ke puncak satu tahun yang dicapai minggu lalu di tengah penguatan dolar AS. Harapan pemulihan ekonomi yang cepat yang dipicu oleh peluncuran cepat vaksin COVID-19 juga mendorong arus keluar aset safe-haven seperti emas dari portofolio investor. 

Yield US Treasury yang lebih tinggi telah mengancam daya tarik emas sebagai lindung nilai inflasi dengan meningkatkan opportunity cost untuk memegang emas batangan. "Prospek emas benar-benar terkait dengan apakah kita telah mencapai titik pivot di Federal Reserve AS dalam hal apakah mereka akan mengatasi curamnya kurva imbal hasil. Tapi kami masih dalam proses awal, sehingga memiliki implikasi jangka pendek negatif pada emas," kata Ghali. 

Pejabat Fed telah menegaskan kembali bahwa suku bunga AS akan tetap rendah. Tapi Fed menyebut kenaikan suku bunga riil baru-baru ini sebagai tanda meningkatnya optimisme tentang pemulihan ekonomi. "Kami mengantisipasi kondisi baru-baru ini meningkat lagi ke paruh kedua tahun ini, terutama karena stimulus AS yang lebih besar meningkatkan prospek kenaikan suku bunga Fed lebih awal dari yang direncanakan," tulis analis UBS dalam sebuah catatan. 

Baca Juga: Kurs rupiah diperkirakan menguat pada Kamis (4/3)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×