kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wall Street tertekan, Nasdaq merosot 2,7% dalam sehari


Kamis, 04 Maret 2021 / 05:54 WIB
Wall Street tertekan, Nasdaq merosot 2,7% dalam sehari
ILUSTRASI. Wall Street tertekan lagi. Nasdaq merosot tajam setelah investor menjual saham-saham teknologi.


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wall Street tertekan lagi pada pertengahan pekan ini. Bahkan, indeks Nasdaq merosot tajam setelah investor menjual saham-saham teknologi.

Rabu (3/3), Dow Jones Industrial Average turun 0,39% menjadi 31.270,09. Sedangkan S&P 500 melorot 1,31% menjadi 3.819,72.

Nasdaq Composite turun 2,7% menjadi 12.997,75. Ini merupakan level terendah sejak Januari. Dengan penurunan ini, kenaikan Nasdaq sejak awal tahun menjadi kurang dari 1%.

Harga saham Microsoft Corp, Apple Inc dan Amazon.com Inc turun lebih dari 2%, membebani lebih dari saham lain di S&P 500. Indeks sektor keuangan dan industri S&P 500 mencapai rekor tertinggi harian. Sedangkan sebagian besar sektor S&P 500 lainnya menurun.

"Peluncuran vaksin berjalan dengan baik dan ekonomi membaik dan itu mengirimkan hasil dan ekspektasi yang lebih tinggi, yang mengganggu pertumbuhan saham," kata ahli strategi investasi Baird Ross Mayfield, di Louisville, Kentucky kepada Reuters.

Baca Juga: Prediksi IHSG hari ini Kamis (4/3), akankah melanjutkan penguatan?

Pemulihan ekonomi Amerika Serikat (AS) berlanjut dengan kecepatan sedang selama minggu-minggu pertama tahun ini. Pebisnis optimistis kondisi bulan-bulan mendatang dan permintaan perumahan kuat. Tapi, Federal Reserve melaporkan bahwa perbaikan pasar tenaga kerja lambat.

Sementara distribusi vaksin diharapkan membantu perekonomian, data menunjukkan pengusaha swasta AS mempekerjakan lebih sedikit pekerja daripada ekspektasi pada bulan Februari. Hal ini menunjukkan pasar tenaga kerja sedang berjuang untuk mendapatkan kembali kecepatannya.

Laporan lain menunjukkan aktivitas sektor jasa AS secara tak terduga melambat pada bulan Februari di tengah badai musim dingin. Sementara harga yang dibayarkan oleh perusahaan untuk pasokan melonjak ke level tertinggi dalam hampir 12,5 tahun.

Imbal hasil US Treasury tenor 10-tahun naik ke 1,47%. Angka ini masih lebih rendah daripada puncak minggu lalu di atas 1,61% yang mengguncang pasar saham karena investor bertaruh pada kenaikan inflasi.

Baca Juga: Wall Street tertekan penurunan saham Apple dan Tesla

Kenaikan suku bunga secara tidak proporsional merugikan perusahaan teknologi dengan pertumbuhan tinggi. Karena investor menilai mereka berdasarkan pendapatan yang diharapkan di tahun-tahun mendatang. Suku bunga yang tinggi merugikan nilai pendapatan masa depan.

"Ada hambatan pasti untuk pasar saham jika imbal hasil naik di atas level 1,5% dengan sebagian besar investor mengawasi laju pertumbuhan yield," kata Michael Stritch, kepala investasi di BMO Wealth Management.

Rancangan undang-undang bantuan virus corona senilai US$ 1,9 triliun yang diusulkan Presiden AS Joe Biden akan menghapus pembayaran US$ 1.400 bagi warga Amerika berpenghasilan tinggi dalam kompromi dengan senator Demokrat moderat.

Kemarin, harga emas spot merosot 1,56% ke US$ 1.711,23 per ons troi dari posisi Selasa yang masih ada di US$ 1.738,36 per ons troi.

Baca Juga: Begini proyeksi ekonom BCA soal cadangan devisa di bulan Februari 2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×