Reporter: Agus Triyono, Febrina Ratna Iskana | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Pesona emas kembali memudar. Data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang positif meningkatkan spekulasi pasar terhadap percepatan pemangkasan stimulus moneter di tahun ini. Ini membuat harga emas tertekan.
Harga kontrak emas pengiriman Desember 2013, Jumat (8/11), turun 1,83% menjadi US$ 1.284,60 per ons troi dibanding harga sehari sebelumnya. Dalam sepekan kemarin, harga emas terjerembab 2,28%.
Akhir pekan lalu, Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan, terdapat penambahan pekerja baru sebanyak 204.000 orang. Angka tersebut jauh melampaui prediksi analis yang hanya mencapai 125.000 pekerja. Angka sebesar itu juga meningkat dari pencapaian pada bulan September sebesar 163.000 pegawai baru.
Bart Melek, Head of Commodity Strategy TD Securities mengatakan, data yang kuat dari AS meningkatkan peluang pemangkasan stimulus akan mulai tahun ini. "Ini akan membuat dollar AS menguat," ujar dia seperti dikutip Bloomberg.
Toni Mariano, analis Harvest International Futures mengatakan, pasar semakin optimistis bahwa kondisi ekonomi AS akan semakin membaik. Itu menimbulkan spekulasi The Fed akan benar- benar memangkas program stimulus moneter tahun ini. "Selain itu, tekanan juga
datang dari semakin berkurangnya tingkat kepemilikan produk exchange traded fund (ETF) berbasis emas di SPDR Gold Trust," kata dia.
Tekanan masih besar
Zulfirman Basir, analis Monex Investindo Futures menambahkan, tekanan lain bagi harga emas juga datang dari prospek pemulihan ekonomi China yang sampai saat ini masih rapuh. Kondisi tersebut telah membuat pasar semakin khawatir terhadap masa depan permintaan emas dari salah satu negara dengan tingkat konsumsi emas terbesar di dunia tersebut.
Kedua analis memperkirakan, tekanan terhadap harga emas kemungkinan besar masih akan terus berlanjut. Toni bilang, harga emas sampai akhir tahun ini akan kembali menembus level harga sekitar US$ 1.200 per ons troi.
Tekanan terhadap komoditas ini juga terkonfirmasi dari sisi teknikal. Zulfirman mengatakan, posisi moving average convergence divergence (MACD) grafik mingguan masih berada di area -3,2. Harga juga masih berada di bawah moving average (MA) 50. Indikator relative strength index (RSI) berada di level 44 dan cenderung turun. Indikator stochastic berada di area jenuh jual level 21 dan masih akan turun.
Prediksi Zulfirman, harga emas dalam sepekan ini, akan bergerak di kisaran US$ 1.280-US$ 1.329 per ons troi. Proyeksi Toni, harga emas selama sepekan ini akan bergerak di rentang US$ 1.270–US$ 1.350 per ons troi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News