kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.991.000   -25.000   -1,24%
  • USD/IDR 16.884   -24,00   -0,14%
  • IDX 6.596   57,45   0,88%
  • KOMPAS100 947   7,76   0,83%
  • LQ45 737   6,66   0,91%
  • ISSI 210   1,15   0,55%
  • IDX30 383   4,75   1,26%
  • IDXHIDIV20 462   4,67   1,02%
  • IDX80 107   0,84   0,79%
  • IDXV30 114   1,17   1,04%
  • IDXQ30 126   1,75   1,41%

Harga Emas Terkoreksi Usai Sentuh Rekor US$ 3.500, Terdampak Penguatan Bursa Saham


Rabu, 23 April 2025 / 05:01 WIB
Harga Emas Terkoreksi Usai Sentuh Rekor US$ 3.500, Terdampak Penguatan Bursa Saham
ILUSTRASI. Balok emas dipajang di sebuah toko perhiasan emas di kota Chandigarh, India utara, 8 Mei 2012. Harga emas turun lebih dari 1% pada Selasa (22/4/2025) setelah sempat menyentuh rekor tertinggi di level US$ 3.500 per ons di awal sesi.


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Harga emas turun lebih dari 1% pada Selasa (22/4/2025) setelah sempat menyentuh rekor tertinggi di level US$ 3.500 per ons di awal sesi. 

Penurunan ini dipicu komentar Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, yang mengisyaratkan meredanya ketegangan dagang antara AS dan China, sehingga meningkatkan optimisme di pasar saham dan mendorong penguatan dolar.

Harga emas spot tercatat turun 1,5% menjadi US$ 3.372,68 per ons pada pukul 15:46 EDT Waktu setempat, setelah sebelumnya sempat menguat 2,2% ke US$ 3.500,05. Sementara itu, harga emas berjangka AS ditutup melemah 0,2% di posisi US$ 3.419,40 per ons.

Baca Juga: Harga Emas Stabil di Dekat Rekor Tertinggi Rabu (19/2) Pagi, Dipicu Tarif Trump

“Komentar dari Menteri Keuangan sore ini yang mengisyaratkan kemungkinan meredanya perang dagang dengan China menjadi pemicu dimulainya aksi jual emas,” ujar Bob Haberkorn, analis pasar senior di RJO Futures.

Dalam pernyataannya, Bessent menyampaikan keyakinannya bahwa ketegangan perdagangan antara AS dan China akan mereda, meskipun ia menegaskan bahwa proses negosiasi ke depan dengan Beijing masih panjang dan penuh tantangan.

Komentar Bessent mendorong indeks saham AS naik lebih dari 2% dan menguatkan dolar AS, setelah ia menyebut bahwa kebuntuan tarif saat ini tidak dapat dipertahankan.

Indeks dolar naik 0,7% terhadap sejumlah mata uang utama lainnya, menjadikan emas batangan lebih mahal bagi investor dengan mata uang non-dolar.

“Penguatan pasar saham dan indeks dolar AS hari ini memberikan tekanan negatif pada harga emas,” jelas Jim Wyckoff, analis senior di Kitco Metals.

Baca Juga: Harga Emas Antam Kembali Pecahkan Rekor, Investor Disarankan Mulai Cicil Beli

Meski mengalami penurunan, emas spot telah mencatatkan kenaikan sebesar 29% sepanjang tahun ini. Pada Selasa, emas mencatat rekor tertinggi ke-28 dengan mencapai US$ 3.500 per ons untuk pertama kalinya.

Dalam sebuah catatan pada hari yang sama, JPMorgan memproyeksikan bahwa tren kenaikan ini akan terus berlanjut. Bank tersebut memperkirakan harga emas akan menembus US$ 4.000 per ons pada tahun depan, didorong oleh meningkatnya risiko resesi, kenaikan tarif AS, serta ketegangan perdagangan yang berkelanjutan dengan China.

Para pelaku pasar juga menantikan pidato sejumlah pejabat Federal Reserve pada akhir pekan ini untuk mencari petunjuk mengenai arah kebijakan moneter ke depan, di tengah kekhawatiran atas independensi bank sentral AS.

Sebagai aset yang tidak memberikan imbal hasil, emas sering dijadikan lindung nilai terhadap ketidakpastian global dan inflasi, serta cenderung menguat dalam kondisi suku bunga rendah.

Baca Juga: Harga Emas Stabil di Bawah Rekor Jelang Pengumuman Tarif oleh Trump

Indeks kekuatan relatif (RSI) emas saat ini berada di level 74, menunjukkan kondisi overbought atau jenuh beli.

Adapun harga logam mulia lainnya pada hari yang sama turut mengalami pergerakan. Harga perak spot turun 0,7% menjadi US$ 32,47 per ons, platinum melemah 0,8% menjadi US$ 953,64, sedangkan paladium menguat 0,6% ke level US$ 932,75 per ons.

Selanjutnya: Daftar Gift Code Ojol The Game 23 April 2025 Paling Baru dari Codexplore

Menarik Dibaca: Daftar Gift Code Ojol The Game 23 April 2025 Paling Baru dari Codexplore

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×