Sumber: CNBC | Editor: Uji Agung Santosa
NEW YORK. Harga emas tergelincir pada perdagangan Senin. Penurunan dipicu oleh aksi jual para pembeli untuk mendapatkan keuntungan, setelah komoditas ini membukukan kenaikan terbesar dalam tiga tahun terakhir pada Januari 2015. Pada bulan lalu harga emas naik 8,4%, menjadi kenaikan terbesar sejak januari 2012.
Namun ekonomi global yang sedang goyah membuat goyah daya tarik emas sebagai tempat berlindung dari risiko ekonomi. Perdagangan emas di pasar spot turun 0,2% pada US$ 1.280 per ons troi. Sementara harga emas berjangka AS untuk pengiriman April 2015 turun US$ 2,30 lebih dari sebelumnya US$1.276.90 per ons troi (1 ons troi setara 31,1 gram).
Rally harga emas pada bulan lalu tidak berlanjut seiring dengan kekhawatiran terhadap ekonomi Eropa, setelah Bank Sentral Eropa mengumumkan pelonggaran quantitative easing. Kekhawatiran terhadap ekonomi Eropa juga dipicu oleh terpilihnya partai anti bailout di Yunani.
Namun dengan persepsi bahwa ekonomi AS masih sesuai jalur untuk menaikkan suku bunga untuk pertama kali dalam hampir satu dekade, telah menaikkan opportunity cost untuk terus memegang emas di tengah kenaikan nilai tukar dollar.
Saat ini investor dan pedagang emas masih menunggu data AS pada pekan ini, terutama angka non-farm payrolls pada Jumat depan. "Penguatan pada angka tersebut bisa memaksa pasar menyesuaikan harga, dan itu negatif buat emas," kata Ole Hansen Kepala analis komoditas Saxo Bank, seperti dikutip dari CNBC.
Dia mengatakan, ada kemungkinan koreksi lebih dalam harga emas di bawah US$ 1.250 per ons troi. Dengan penurunan itu, maka kemungkinan juga akan ada peningkatan pembelian pedagang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News