Reporter: Dina Farisah | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Harga emas ditutup menguat pada akhir pekan lalu. Emas diuntungkan lantaran pelaku pasar masih mengkhawatirkan outlook ekonomi global.
Head of Research and Analyst PT Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra menjelaskan, kekhawatiran pelaku pasar meliputi berbagai hal, seperti pelambatan ekonomi China, ancaman deflasi di Zona Euro dan GDP AS kuartal ke-4 yang di rilis di bawah ekspektasi. Harga emas sempat menguat hingga ke kisaran US$ 1.284,5 per ons troi pada Senin (2/1) pagi.
Pada Senin (2/1) siang, harga bergerak di kisaran US$ 1.280 per ons troi. Sementara ini, indikator RSI, Stochastics dan MACD pada grafik 1 jam dan 4 jam masih menunjukkan peluang penguatan. “Untuk potensi penguatan lanjutan, harga harus bisa melampaui resistance US$ 1.286 per ons troi, yang juga merupakan level MA 200 pada grafik 1 jam,” ujar Ariston.
Potensi target penguatan di atas resisten ini adalah menuju level US$ 1.293-US$ 1.297 per ons troi. Sementara support terdekat di kisaran US$ 1.276 per ons troi. Penembusan ke bawah support ini membuka peluang pelemahan lanjutan ke kisaran US$ 1.270-US$ 1.265 per ons troi.
Data yang bisa menjadi market mover pada hari ini adalah data PMI Manufaktur dari Spanyol, Italia dan AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News