Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dina Hutauruk
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas terus mencetak rekor sepanjang 2025, dengan lonjakan lebih dari 70% sejak awal tahun. Harga emas telah menembus US$ 4.500 per troy ons (oz) pada Selada (22/4), didorong ketegangan geopolitik, ancaman resesi global, dan kebijakan moneter longgar The Fed.
Goldman Sachs memproyeksikan harga emas bisa menyentuh US$ 3.700– US$ 4.500 per oz hingga akhir tahun, terutama jika resesi benar terjadi di AS.
Reli ini menjadi kabar baik bagi saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), yang naik 4,78% ke Rp 2.190 pada Selasa (21/4). Diperkirakan, saham ANTM berpotensi menguat hingga Rp 2.500 seiring tren bullish emas.
“Emas semakin diminati sebagai aset lindung nilai. Ini menjadi katalis kuat bagi ANTM,” ujar Hendra Wardana, pendiri Stocknow.id, Selasa (22/4). Menurutnya, potensi cuan dari capital gain bisa mencapai 25%, belum termasuk dividen.
Baca Juga: Harga Emas Antam Hari Ini Rp 2.016.000, Begini Cara Beli Emas Antam Logam Mulia
Sepanjang kuartal II-2025, investor asing mencatatkan net buy ANTM senilai Rp 675 miliar, menjadikannya salah satu saham logam paling diburu. Saat ini, saham ANTM diperdagangkan di kisaran Rp 2.090.
Antam menargetkan penjualan emas naik ke 39–40 ton tahun ini, didukung ekspor ke Asia Selatan dan Timur Tengah serta permintaan domestik dari kelas menengah. Jika rata-rata harga emas 2025 bertahan di US$ 3.500/oz, pendapatan ANTM diperkirakan tembus Rp 75 triliun, naik dari Rp 69,19 triliun pada 2024. Laba bersih diproyeksikan Rp 3–5 triliun, ditopang efisiensi, depresiasi rupiah, dan optimalisasi fasilitas pemurnian.
Dengan forward PER 12–13 kali, saham ANTM dinilai masih atraktif dibanding rerata sektor logam global yang mencapai 16 kali. “Dengan struktur bisnis solid dan prospek cerah, ANTM layak jadi pilihan utama investor emas,” ujar Hendra.
Analis Panin Sekuritas, Andhika Audrey, juga menaikkan target harga ANTM dari Rp 1.700 ke Rp 2.300. Segmen emas jadi pendorong utama kinerja 2024, dengan penjualan 1,4 juta oz, naik 67,5% yoy. Rata-rata harga jual emas naik 31,5% ke Rp 1,3 juta per gram.
Baca Juga: Emas Batangan Digandrungi, Cek Rekomendasi Saham Antam (ANTM) & Hartadinata (HRTA)
Mulai 2025, ANTM mengandalkan pasokan 30 ton emas per tahun dari Freeport Indonesia tanpa beban premium atau PPh impor. Ini dinilai sebagai game changer yang memperkuat margin dan struktur biaya.
Target valuasi Panin didasarkan pada metode DCF (30%) dan EV/EBITDA (70%) dengan implikasi EV/EBITDA 8,6x untuk 2025.
“Faktor pendorong revisi target harga meliputi rekor harga emas global, peningkatan permintaan dari bank sentral seperti PBoC dan India, serta efisiensi biaya melalui pembelian emas dari Freeport yang menjadi game changer bagi struktur biaya Perseroan,” pungkas Andhika.
Selanjutnya: Pefindo Kerek Peringkat Semen Baturaja (SMBR) Menjadi IdAA-
Menarik Dibaca: Mustika Ratu dan BPOM Edukasi Kosmetik Aman Melalui Finalis Puteri Indonesia
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News