kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Harga Emas Stabil Setelah Rilis Data Inflasi AS


Jumat, 23 Desember 2022 / 23:31 WIB
Harga Emas Stabil Setelah Rilis Data Inflasi AS
ILUSTRASI. Harga emas naik tipis pada hari Jumat menjelang libur panjang akhir pekan.


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas naik tipis pada hari Jumat menjelang libur panjang akhir pekan. Data inflasi Amerika Serikat (AS) menunjukkan penurunan, tapi tidak cukup signifikan bagi Federal Reserve untuk memperlambat jalur kenaikan suku bunga.

Jumat (23/12) pukul 22.00 WIB, harga emas spot naik tipis 0,1% menjadi US$ 1.793,68 per ons troi. Sementara harga emas berjangka AS naik 0,3% menjadi US$ 1.800,30 per ons troi.

Pengeluaran konsumen yang menyumbang lebih dari dua pertiga aktivitas ekonomi AS, naik tipis 0,1% pada November. Belanja konsumen ini naik 0,4% pada Oktober. 

Sementara angka inflasi semakin turun. Dengan inflasi yang hampir sejalan dengan ekspektasi, harga emas menguat karena pembelian spekulasi menjelang tahun baru. 

"Ada taruhan bahwa dana yang lebih besar mungkin memprediksi kenaikan emas di awal tahun," kata Jim Wyckoff, analis senior di Kitco Metals kepada Reuters.

Baca Juga: Turun Rp 10.000, Ini Daftar Lengkap Harga Emas Antam untuk Siang Ini (23/12)

Harga emas batangan merosot lebih dari 1% pada hari Kamis setelah data produk domestik bruto (PDB) AS menunjukkan ekonomi Paman Sam pulih lebih cepat daripada perkiraan sebelumnya. Pemulihan ekonomi yang lebih cepat berpotensi membuat The Fed makin agresif untuk melawan inflasi.

Emas dipandang sebagai lindung nilai inflasi. Tapi kenaikan suku bunga untuk menjinakkan tekanan harga yang melonjak membebani aset logam mulia yang tidak memberikan imbal hasil.

Harga emas berada di jalur untuk penurunan tahunan kedua berturut-turut. Harga emas turun hampir 2%. Harga emas turun lebih dari US$ 250 sejak mencapai level tertinggi Maret lalu. Di bulan ketiga tahun ini, Federal Reserve mulai menaikkan suku bunga untuk menjinakkan inflasi.

Baca Juga: Harga Emas Spot Bergerak ke Level US$1.792,80, Menanti Data Ekonomi AS Terbaru

Namun, "Anda akan melihat gambaran permintaan yang lebih baik untuk logam pada tahun 2023. Inflasi masih bisa menjadi masalah, tetapi sekitar pertengahan tahun bank sentral akan mulai menginjak gas dan akan mendukung untuk pasar logam," ujar Wyckoff.

Pasar juga terus memantau peningkatan infeksi Covid-19 di China, konsumen emas teratas yang dapat berdampak pada pembelian fisik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×