Sumber: Reuters | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas kehilangan arah pada hari ini setelah memperoleh kenaikan tipis minggu lalu. Investor menimbang kembali keputusan pejabat Federal Reserve AS untuk menandai kenaikan suku bunga lebih lanjut menjelang laporan inflasi konsumen akhir pekan ini.
Senin (25/9) pukul 13.23 WIB, harga emas di pasar spot hanya bergerak tipis pada US$ 1.925,12 per ons troi. Sementara harga emas berjangka AS juga stabil di US$ 1.945.
"Penurunan kepemilikan ETF emas global menunjukkan bahwa permintaan investasi masih buruk," kata Praveen Singh, associate vice-president di Sharekhan yang merupakan anak usaha BNP Paribas. Dia menambahkan, imbal hasil US Treasury yang lebih tinggi akan menekan harga logam mulia.
SPDR Gold Trust, ETF yang didukung emas terbesar di dunia, mengatakan kepemilikannya turun pada hari Jumat ke level terendah sejak Januari 2020.
Baca Juga: Harga Emas Spot Melemah ke US$ 1.922,8, Seiring Prospek Suku Bunga The Fed
Para pejabat Fed pada hari Jumat memperingatkan kenaikan suku bunga lebih lanjut bahkan setelah pemungutan suara untuk mempertahankan suku bunga acuan tetap stabil pada minggu lalu. Tiga pembuat kebijakan mengatakan mereka masih tidak yakin apakah perang terhadap inflasi telah selesai.
Suku bunga yang lebih tinggi menghambat pembelian emas batangan yang tidak membayar bunga. Sementara penguatan dolar AS juga turut menurunkan minat investor yang memegang mata uang lain.
Dolar melayang di sekitar level tertingginya dalam lebih dari enam bulan. Sementara imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor 10 tahun mendekati puncaknya dalam 16 tahun.
Spekulan emas di COMEX menaikkan posisi net long atau beli sebanyak 16.843 kontrak dalam pekan yang berakhir 19 September.
Baca Juga: Harga Emas di Pegadaian, Siang Ini Senin 25 September 2023, Cek Daftarnya di Sini
“Sebagian besar pembelian didorong oleh short-covering karena dana mengurangi spekulasi bearish,” kata kepala strategi komoditas Saxo Bank Ole Hansen dalam sebuah catatan yang dikutip Reuters.
Bank of Japan mempertahankan suku bunga sangat rendah pada hari Jumat. Bank sentral Jepang berjanji untuk menjaga inflasi mencapai target 2%.
Investor menunggu indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE), yang merupakan ukuran inflasi pilihan The Fed yang akan dirilis pada 29 September. Pelaku pasar juga memantau peristiwa di Washington saat anggota parlemen AS melakukan tawar-menawar mengenai rancangan undang-undang pengeluaran dengan batas waktu 30 September untuk menghindari potensi penutupan pemerintah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News