kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.440.000   -4.000   -0,28%
  • USD/IDR 15.349   -9,00   -0,06%
  • IDX 7.835   3,44   0,04%
  • KOMPAS100 1.194   1,22   0,10%
  • LQ45 968   0,68   0,07%
  • ISSI 228   0,23   0,10%
  • IDX30 494   0,14   0,03%
  • IDXHIDIV20 594   0,72   0,12%
  • IDX80 136   0,12   0,09%
  • IDXV30 140   0,20   0,14%
  • IDXQ30 165   0,42   0,25%

Harga Emas Spot Tertekan Penguatan Dolar AS ke US$2.504,25 pada Rabu (28/8)


Rabu, 28 Agustus 2024 / 19:14 WIB
Harga Emas Spot Tertekan Penguatan Dolar AS ke US$2.504,25 pada Rabu (28/8)
ILUSTRASI. Emas batangan. REUTERS/Alexander Manzyuk


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - Harga emas turun pada Rabu (28/8), akibat tekanan dari penguatan dolar AS dan ketidakpastian menjelang laporan inflasi utama AS yang dapat memberikan kejelasan lebih lanjut tentang pertemuan kebijakan Federal Reserve pada September mendatang.

Melansir Reuters, harga emas spot turun 0,8% menjadi US$2.504,25 per ons troi pada pukul 11:13 GMT.

Sebelumnya, pada hari Selasa (27/8), harga emas sempat naik 0,3% menjadi US$2.524,57 per ons troi, yang merupakan rekor tertinggi untuk harga penutupan.

Baca Juga: Sebulan Harga Emas Antam Naik 1%, Hari Ini Rontok (28 Agustus 2024)

Penguatan dolar AS pada Rabu membuat komoditas yang dihargai dalam dolar menjadi kurang menarik bagi pembeli yang menggunakan mata uang lain.

Penurunan dolar baru-baru ini telah mendorong mata uang AS ke level terlemahnya dalam lebih dari satu tahun.

Indeks dolar, yang mengukur kinerja dolar terhadap sekeranjang mata uang utama, terakhir tercatat naik 0,34%.

"Ada banyak faktor yang memengaruhi pasar hari ini, termasuk hasil Nvidia yang menjadi petunjuk arah suku bunga," kata seorang pedagang emas.

Baca Juga: Harga Emas Antam Turun Rp 10.000 Menjadi Rp 1.410.000 Per Gram Pada Hari Ini (28/8)

"The Fed saat ini sangat berhati-hati, dan itu membuat orang sulit menentukan arah. Uang tunai adalah raja hari ini."

Pasar saat ini sedang fokus pada data pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) AS, yang merupakan ukuran inflasi pilihan The Fed, yang akan dirilis pada Jumat (30/8) mendatang.

Harga emas telah naik 21% sepanjang tahun ini, menuju pertumbuhan tahunan terbesar sejak 2020, didukung oleh ekspektasi penurunan suku bunga AS, permintaan aset aman akibat ketidakpastian geopolitik dan ekonomi, serta pembelian kuat oleh bank sentral.

Reli yang dimulai pada bulan Maret dan mendorong harga emas spot mencapai rekor tertinggi US$2.531,60 pada 20 Agustus, awalnya dipimpin oleh permintaan kuat di China hingga harga yang tinggi mengurangi impor dan mengalihkan fokus ke pembelian oleh investor Barat.

Baca Juga: Impor Emas China Melalui Hong Kong Bulan Juli Naik Untuk Pertama Kalinya Sejak Maret

Dengan ekspektasi penurunan suku bunga yang meluas, exchange-traded funds (ETF) emas yang didukung fisik mulai melakukan pembelian kembali setelah beberapa tahun mengalami arus keluar dan sedang menuju bulan keempat berturut-turut arus masuk pada Agustus ini.

Menurut World Gold Council, ETF emas mencatat arus masuk bersih sebesar 8 metrik ton ($403 juta) minggu lalu, dipimpin oleh dana-dana dari Amerika Utara.

Di antara logam mulia lainnya, harga perak spot turun 1,8% menjadi US$29,42 per ons troi, platinum merosot 1,4% menjadi US$940,20, dan palladium turun 1,3% menjadi US$958.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung Supply Chain Management Principles (SCMP)

[X]
×