Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Harga emas datar pada hari Jumat (31/5). Investor menunggu laporan inflasi penting yang secara signifikan dapat mempengaruhi prospek suku bunga Amerika Serikat (AS), meskipun emas batangan sedang menuju kenaikan bulanan keempat berturut-turut.
Melansir Reuters, harga emas di pasar spot hampir tidak berubah pada US$2.342,68 per ons troi pada 1131 GMT. Harga emas batangan naik 0,4% minggu ini dan 2,5% sepanjang bulan ini.
Sementara, harga emas berjangka AS datar di US$2.340,20.
Baca Juga: Harga Emas Stagnan Jelang Pengumuman Data Inflasi AS
"Emas telah mengabaikan semua indikator ekonomi normal. Emas bergerak mengikuti irama atau ritme yang berbeda. Alasannya didorong oleh arus spekulatif yang keluar dari China," kata analis independen Ross Norman.
Fokus investor sekarang beralih ke indeks harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE), ukuran inflasi pilihan The Fed, yang akan dirilis pada pukul 12.30 GMT.
Indeks Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) AS untuk bulan April diperkirakan meningkat sebesar 0,3% bulan ke bulan dan 2,8% secara tahunan.
Presiden Federal Reserve Bank Dallas Lorie Logan mengatakan pada hari Kamis (30/5) bahwa dia yakin inflasi masih menuju target The Fed sebesar 2%.
Baca Juga: Harga Emas Antam Naik Rp 8.000, Hari Ini 31 Mei
Komentar hawkish dari pejabat The Fed meningkatkan ekspektasi penurunan suku bunga di masa depan.
Meskipun emas sering dianggap sebagai pelindung terhadap inflasi, suku bunga yang lebih tinggi meningkatkan biaya peluang untuk memiliki aset yang tidak memberikan imbal hasil.
Dari sisi fisik, harga emas yang tinggi membatasi selera ritel terhadap emas fisik di sebagian besar pusat perdagangan di Asia pada minggu ini.
Sementara dealer di India terpaksa menawarkan diskon selama empat minggu berturut-turut.
Di tempat lain, harga perak di pasar spot naik 0,3% menjadi US$31,28 per ons troi tetapi ditetapkan sebagai kenaikan bulanan terbesar sejak Juli 2020.
Baca Juga: Harga Emas Berusaha Rebound Pada Jumat (31/5) Pagi
“Perak secara luas mencerminkan pergerakan emas, namun telah bertahan lebih baik selama 1-1,5 minggu terakhir. Kedua logam (emas dan perak) telah melemah, namun pembalikan pada emas lebih jelas,” kata Ilya Spivak, head of global macro Tastylive
Platinum naik 1,2% menjadi US$1.036,85, dan paladium turun 0,2% menjadi US$946,36.
Nornickel, produsen paladium terbesar di dunia mengatakan, pihaknya memperkirakan defisit paladium global sebesar 0,9 juta ons pada tahun 2024.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News