kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.888.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.340   30,00   0,18%
  • IDX 7.176   -23,15   -0,32%
  • KOMPAS100 1.044   -7,03   -0,67%
  • LQ45 815   -3,41   -0,42%
  • ISSI 226   -0,18   -0,08%
  • IDX30 426   -2,13   -0,50%
  • IDXHIDIV20 508   0,07   0,01%
  • IDX80 118   -0,55   -0,47%
  • IDXV30 121   0,13   0,11%
  • IDXQ30 139   -0,23   -0,17%

Harga Emas Spot Tertekan ke US$3.295,99 Jumat (30/5), Jelang Rilis Data Inflasi AS


Jumat, 30 Mei 2025 / 16:24 WIB
Harga Emas Spot Tertekan ke US$3.295,99 Jumat (30/5), Jelang Rilis Data Inflasi AS
ILUSTRASI. Harga emas melemah pada perdagangan Jumat (30/5), dipicu penguatan dolar Amerika Serikat (AS) dan sikap wait and see investor menjelang rilis data inflasi AS yang krusial bagi arah kebijakan suku bunga The Fed. REUTERS/Michael Dalder/File Photo


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - Harga emas melemah pada perdagangan Jumat (30/5), dipicu penguatan dolar Amerika Serikat (AS) dan sikap wait and see investor menjelang rilis data inflasi AS yang krusial bagi arah kebijakan suku bunga The Fed.

Mengutip data Reuters, harga spot gold turun 0,6% ke level US$3.295,99 per ons troi pada pukul 08.41 GMT. Sepanjang pekan ini, harga emas telah terkoreksi 1,8%.

Sementara itu, harga futures emas AS ikut melemah 0,6% menjadi US$3.294,20 per ons troi.

Baca Juga: Harga Emas Antam Hari Ini Naik Rp 26.000, tapi Masih Tergerus Rp 30.000 Sepekan

Penguatan indeks dolar AS sebesar 0,2% turut menekan harga emas karena membuat logam mulia ini menjadi lebih mahal bagi pembeli luar negeri.

"Dolar AS yang menguat pagi ini menjadi salah satu sumber tekanan bagi emas," ujar Carsten Menke, analis Julius Baer.

Ia menambahkan bahwa pasar tengah diliputi kegelisahan menjelang rilis data inflasi, yang berpotensi meningkatkan volatilitas jangka pendek.

Fokus pasar saat ini tertuju pada data Personal Consumption Expenditures (PCE) index, indikator inflasi favorit The Fed, yang akan dirilis pada pukul 12.30 GMT.

Konsensus ekonom yang disurvei Reuters memperkirakan inflasi inti naik 2,2% pada April, turun tipis dari 2,3% pada Maret.

"Dengan rilis PCE yang semakin dekat, banyak investor memilih menahan diri untuk menambah posisi beli di emas," kata Tim Waterer, Chief Market Analyst di KCM Trade.

Pasar saat ini memperkirakan The Fed akan mulai memangkas suku bunga pada Oktober 2025, dengan total pemangkasan sebesar 50 basis poin hingga akhir tahun.

Emas, sebagai aset tanpa imbal hasil (zero-yield), cenderung menguat saat suku bunga rendah.

Baca Juga: Harga Emas Hari Ini Bergerak Liar, Sepekan Menuju Penurunan 1,2%

Sentimen Tambahan: Tarik Ulur Tarif Trump

Di luar data inflasi, pasar juga mencermati perkembangan terbaru terkait kebijakan tarif Presiden Donald Trump.

Pada Kamis (29/5), pengadilan banding federal AS kembali memberlakukan tarif impor paling luas dari pemerintahan Trump, sehari setelah pengadilan perdagangan menyatakan Trump telah melampaui kewenangannya dan memerintahkan pembatalan segera.

Kebijakan tarif ini menambah ketidakpastian bagi pasar, khususnya dalam konteks tensi dagang global yang masih membayangi prospek pemulihan ekonomi.

Baca Juga: Harga Emas Turun Dipicu Penguatan Dolar AS, Investor Menanti Rilis Data Inflasi AS

Sejalan dengan koreksi harga emas, logam mulia lainnya juga mengalami pelemahan: Perak (silver) turun 0,6% ke US$33,16 per ons troi, platinum melemah 0,8% menjadi US$1.073,80, dan Palladium terkoreksi 0,4% ke US$969,79.

Selanjutnya: Biaya UKT dan IPI Jalur Mandiri UNS 2025: Rincian Lengkap per Jurusan

Menarik Dibaca: Peringatan Dini Cuaca Besok 31 Mei-1 Juni, Siaga Hujan Sangat Lebat di Provinsi Ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×