Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas tergelincir ke level terendah satu minggu pada hari Selasa (5/9). Tertekan kenaikan imbal hasil obligasi dan lonjakan dolar Amerika Serikat (AS) karena para investor mencari lindung nilai terhadap kekhawatiran pertumbuhan ekonomi global.
Melansir Reuters, harga emas spot turun 0,6% ke US$1.926,21 per ons troi. Sedangkan, harga emas berjangka AS menetap 0,7% lebih rendah pada level US$1.952,60.
Kegelisahan tentang pertumbuhan global, terutama di China dan zona euro menyebabkan, dolar sebagai safe-haven mencapai level tertinggi multi-bulan terhadap sekeranjang mata uang lainnya. Ini membuat emas menjadi lebih mahal bagi pembeli luar negeri.
Baca Juga: Harga Emas Melemah Karena Pasar Mempertimbangkan Arah Suku Bunga Fed
"Imbal hasil obligasi global naik tajam secara keseluruhan dan tampaknya ada kekhawatiran bahwa pertumbuhan global dapat menjadi lebih buruk dan hal ini membuat semua orang kembali ke dolar," kata Edward Moya, analis pasar senior di OANDA.
"Cerita perlambatan pertumbuhan global pada akhirnya akan terbukti positif untuk emas dan itu hanya akan terjadi setelah pasar menjadi lebih skeptis tentang risiko resesi AS."
Membatasi penurunan emas adalah ekspektasi pedagang terhadap peluang 95% bahwa Federal Reserve akan membiarkan suku bunga tidak berubah pada pertemuan kebijakan 19-20 September.
Sementara, sekitar 60% peluang bahwa suku bunga akan tetap pada tingkat saat ini untuk sisa tahun ini, menurut CME FedWatch Tool.
Emas yang tidak memberikan imbal hasil cenderung kehilangan daya tariknya ketika suku bunga naik.
Para investor juga berfokus pada komentar para pejabat The Fed minggu ini.
Gubernur Fed Christopher Waller mengatakan kepada CNBC dalam sebuah wawancara pada hari Selasa bahwa putaran data ekonomi terbaru memberikan ruang bagi bank sentral untuk melihat apakah perlu menaikkan suku bunga lagi.
Baca Juga: Turun, Ini Daftar Lengkap Harga Emas Antam untuk Siang Ini (5/9)
"Sementara itu, logam mulia menunjukkan tanda-tanda kelelahan pada grafik harian, dengan pelemahan di bawah SMA 50 hari (simple moving average), membuka jalan kembali menuju US$1.920," kata Lukman Otunuga, analis riset senior di FXTM dalam sebuah catatan.
Di tempat lain, harga perak merosot 1,8% menjadi US$23,53 per ons troi, mencatat penurunan harian terbesar dalam sebulan.
Harga platinum turun 2,6% menjadi US$929,54 dan paladium turun 0,6% menjadi US$1.214,45.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News