Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas memperpanjang kenaikan ke sesi kedua berturut-turut pada hari Kamis (23/3). Terdorong oleh penurunan dolar AS dan imbal hasil US Treasury setelah Federal Reserve mengisyaratkan berakhirnya siklus pengetatan moneter mungkin akan terjadi.
Melansir Reuters, harga emas spot terakhir naik 1,18% menjadi US$1.992,81 per ons troi. Sementara emas berjangka AS melonjak 2,4% menjadi menetap di US$1.995,90 per ons troi.
The Fed menaikkan suku bunga sebesar seperempat persentase poin pada hari Rabu tetapi menyoroti bahwa itu hampir berhenti.
Baca Juga: Harga Emas Melonjak Setelah The Fed Beri Sinyal Jeda Kenaikan Suku Bunga
"Jika mereka benar-benar berhenti, itu jelas merupakan lampu hijau untuk pasar emas, menjadi lindung nilai klasik terhadap inflasi. Kemungkinan inflasi akan tetap tinggi jika mereka tidak dapat menaikkan suku bunga lebih jauh lagi," kata David Meger, direktur perdagangan logam di High Ridge Futures.
Harga emas pada hari Senin mencapai level tertinggi satu tahun, menembus level kunci US$2.000 karena permintaan safe-haven, meskipun kemudian turun karena kegelisahan sektor perbankan mereda setelah penyelamatan Credit Suisse. Tetapi prospeknya tetap positif jika The Fed berhenti atau krisis perbankan berlanjut, kata para analis.
Wall Street bank Goldman Sachs menaikkan target harga emas 12 bulan menjadi US$2.050 per ons troi dari US$1.950, menggambarkannya sebagai lindung nilai terbaik terhadap risiko keuangan.
"Kombinasi inflasi yang masih tinggi, permintaan investasi alternatif safe haven, dan dolar yang lebih lemah - semua ini merupakan faktor pendorong yang signifikan di balik pergerakan emas baru-baru ini," tambah Meger.
Baca Juga: Harga Emas Hari Ini Melonjak, Selisih dengan Buyback masih Rp 111.000 per Gram!
Dolar mendekati posisi terendah awal Februari, meluncur untuk sesi keenam dan membuat emas lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.
Benchmark imbal hasil obligasi pemerintah juga sedikit lebih rendah dan meningkatkan daya pikat bullion dengan imbal hasil nol.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News