kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.906.000   5.000   0,26%
  • USD/IDR 16.260   -19,00   -0,12%
  • IDX 6.904   3,46   0,05%
  • KOMPAS100 1.002   -1,47   -0,15%
  • LQ45 762   -5,14   -0,67%
  • ISSI 228   0,95   0,42%
  • IDX30 393   -2,78   -0,70%
  • IDXHIDIV20 453   -3,10   -0,68%
  • IDX80 112   -0,45   -0,40%
  • IDXV30 114   -0,16   -0,14%
  • IDXQ30 127   -1,02   -0,80%

Harga Emas Spot Stabil ke US$3.331,9 Selasa (8/7) Pagi, Trump Umumkan Tarif Tinggi


Selasa, 08 Juli 2025 / 08:19 WIB
Harga Emas Spot Stabil ke US$3.331,9 Selasa (8/7) Pagi, Trump Umumkan Tarif Tinggi
ILUSTRASI. Harga emas bergerak stabil pada perdagangan Selasa (8/7) pagi, setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan kenaikan tajam tarif impor terhadap Jepang, Korea Selatan, dan sejumlah negara lain. REUTERS/Leonhard Foeger/File Photo


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas bergerak stabil pada perdagangan Selasa (8/7) pagi, setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan kenaikan tajam tarif impor terhadap Jepang, Korea Selatan, dan sejumlah negara lain.

Namun, kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah AS membatasi potensi penguatan logam mulia tersebut.

Baca Juga: Harga Emas Pangkas Pelemahan Senin (7/7), Trump Terapkan Tarif 25% ke Jepang & Korsel

Melansir Reuters, harga emas spot tercatat turun tipis 0,1% ke US$3.331,89 per ons troi pada pukul 00.35 GMT. Sementara kontrak emas berjangka AS stabil di level US$3.341,80 per ons troi.

Sehari sebelumnya, Trump mulai menyampaikan secara resmi bahwa tarif impor AS yang lebih tinggi akan diberlakukan mulai 1 Agustus terhadap sejumlah mitra dagang utama, termasuk Jepang dan Korea Selatan.

Ini menandai fase baru dalam perang dagang yang telah dilancarkan sejak awal tahun ini.

Trump menegaskan bahwa tenggat waktu 1 Agustus untuk pemberlakuan tarif bersifat tetap, meski ia masih membuka peluang untuk perpanjangan jika negara-negara terkait mengajukan proposal.

Baca Juga: Harga Minyak Mentah Tergelincir Selasa (8/7) Pagi, Pasar Mencerna Dampak Tarif AS

Hingga 9 Juli, tarif "resiprokal" dibatasi pada level 10% guna memberi ruang negosiasi. Namun, baru Inggris dan Vietnam yang berhasil mencapai kesepakatan dengan AS sejauh ini.

Imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun bertahan mendekati level tertinggi dua pekan, sementara indeks dolar AS turun tipis 0,1%.

Imbal hasil obligasi yang lebih tinggi meningkatkan biaya peluang dalam memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil.

Sebaliknya, dolar yang lebih lemah membuat emas menjadi lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.

Pemerintahan Trump belum akan langsung menerapkan tarif tambahan 10% terhadap negara-negara anggota BRICS (Brazil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan).

Namun kebijakan tersebut akan diberlakukan jika negara-negara tersebut mengambil langkah yang dianggap “anti-Amerika,” menurut sumber yang mengetahui kebijakan tersebut.

Kebijakan tarif Trump telah memicu kekhawatiran inflasi, yang turut memperumit langkah Federal Reserve dalam menurunkan suku bunga.

Baca Juga: Trump Soal Tarif: Tenggat 1 Agustus Tetap Berlaku, Tapi Terbuka untuk Usulan Lain

Risalah rapat The Fed bulan Juni yang akan dirilis Rabu ini diharapkan memberikan petunjuk lebih lanjut mengenai arah kebijakan moneter ke depan.

Sebuah makalah yang diterbitkan bersama oleh The Fed San Francisco dan New York menyebut bahwa kemungkinan suku bunga acuan AS kembali mendekati nol tetap terbuka dalam beberapa tahun ke depan, meski saat ini biaya pinjaman masih relatif tinggi.

Harga Logam Lain: Perak spot turun 0,5% ke US$36,74 per ons troi, Platinum melemah 1,5% ke US$1.370,46, dan Palladium turun 2,1% ke US$1.170,46.

Selanjutnya: Saham Ini Beri Dividen Rp 9,5 Miliar Kepada Lo Kheng Hong, Apakah Layak Dikoleksi?

Menarik Dibaca: Promo HUT BNI ke-79, Hanya Bayar 79% di Holland Bakery di Tanggal Ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×