Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Harga emas memangkas pelemahan sebelumnya pada perdagangan Senin (7/7), setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan tarif baru sebesar 25% terhadap barang impor dari Jepang dan Korea Selatan, yang berlaku mulai 1 Agustus 2025.
Kebijakan ini mendorong minat terhadap aset aman (safe haven), meskipun penguatan dolar AS masih menjadi penekan harga logam mulia ini.
Baca Juga: Harga Emas Spot Turun 0,3% Senin (7/7) Pagi, Trump Umumkan Kemajuan Perjanjian Dagang
Melansir Reuters, harga emas spot sempat turun lebih dari 1% di awal sesi karena penguatan dolar, namun kemudian membaik dan hanya turun 0,1% ke level US$ 3.332,62 per ons troi pada pukul 01:49 p.m. EDT (17:49 GMT).
Sementara itu, emas berjangka AS tercatat nyaris tidak berubah, settle di level US$ 3.342,8.
Dolar AS menguat 0,4% terhadap sejumlah mata uang utama lainnya, membuat emas yang dihargai dalam dolar menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang asing lain.
“Emas mulai naik tipis sebagai respons atas pengumuman tarif 25% oleh Trump terhadap Korea dan Jepang,” kata Tai Wong, trader logam independen.
“Namun, komoditas logam lainnya justru bereaksi sebaliknya. Pasar saham juga ikut melemah.”
Indeks saham utama AS mengalami penurunan setelah pengumuman tarif tersebut. Sementara investor menantikan pengumuman lanjutan dari Gedung Putih terkait arah negosiasi dagang ke depan.
Baca Juga: Jelang Tenggat Tarif Trump, Airlangga Hartarto Terbang ke AS Amankan Posisi Indonesia
Pasar juga tengah menantikan risalah dari rapat kebijakan The Fed terbaru serta pidato sejumlah pejabat bank sentral pekan ini untuk mendapatkan petunjuk tambahan soal arah suku bunga.
Sementara itu, Bank Sentral China (PBOC) kembali menambah cadangan emas pada Juni 2025. Menjadi bulan kedelapan berturut-turut mereka melakukan pembelian emas, menurut data resmi yang dirilis Senin.
“PBOC secara aktif melakukan diversifikasi cadangan devisa dan meningkatnya ketidakpastian global serta risiko geopolitik bisa mempercepat proses itu,” ujar Zain Vawda, analis MarketPulse dari OANDA.
Bank of America dalam catatannya juga menyatakan bahwa bank-bank sentral global membeli emas untuk diversifikasi cadangan, mengurangi ketergantungan pada dolar AS, serta lindung nilai terhadap inflasi dan ketidakpastian ekonomi. Tren ini diperkirakan masih akan berlanjut.
Di logam mulia lainnya: perak spot turun 0,5% ke US$ 36,72 per ons troi, platinum turun 1,9% ke US$ 1.365,56, dan palladium merosot 2,5% ke US$ 1.106,96.
Selanjutnya: Terbuka Peluang Bagi Perbankan Revisi Target di Tengah Perlambatan Penyaluran Kredit
Menarik Dibaca: Oppo A57 Harga Juli 2025 Hadirkan Speaker Powerful, Cocok Buat Karaokean
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News