kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga emas spot stabil di level 1.836 per ons troi walau dolar AS rebound


Selasa, 11 Mei 2021 / 09:39 WIB
Harga emas spot stabil di level 1.836 per ons troi walau dolar AS rebound
ILUSTRASI. Harga emas stabil saat dolar AS menguat


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Harga emas spot stabil pada perdagangan hari ini karena pelemahan yield US Treasury yang akhirnya membatasi dampak dari rebound dolar Amerika Serikat (AS). Pergerakan emas pun diprediksi terbatas karena investor menanti data penting tentang inflasi yang akan dirilis akhir pekan ini.

Selasa (11/5), harga emas spot stabil di level US$ 1.836,26 per ons troi, setelah sempat mencapai level tertinggi sejak 11 Februari di US$ 1.842,91 per ons troi di akhir pekan lalu. 

Sementara itu, harga emas berjangka untuk kontrak pengiriman Juni 2021 turun 0,1% menjadi US$ 1.836,40 per ons troi. 

Tarik menarik pada harga emas terjadi setelah indeks dolar AS naik 0,1%. Ini membuat emas menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.

Sebelumnya, the greenback merosot ke level terendah lebih dari dua bulan pada sesi sebelumnya karena data upah tenaga kerja non-pertanian AS yang dirilis Jumat (7/5) menunjukkan pertumbuhan pekerjaan yang melambat di bulan April.

Namun keperkasaan dolar AS yang biasa menyeret harga emas berhasil diatasi setelah yield US Treasury AS untuk tenor 10-tahun berada di bawah 1,6%. 

Hasil obligasi yang lebih rendah mengurangi biaya peluang memegang emas yang tidak menghasilkan.

Baca Juga: Harga emas spot ditutup menguat ke US$ 1.836.07 per ons troi pada Senin (10/5)

Sentimen lainnya bagi pergerakan emas datang dari para pembuat kebijakan Bank of Japan (BoJ) yang memperingatkan ketidakpastian atas pemulihan ekonomi negara itu karena pembatasan pandemi merugikan layanan konsumsi. Hal ini dirumuskan dalam risalah BoJ yang dirilis hari ini. 

Kini pelaku pasar menunggu rilis data harga konsumen AS yang keluar pada hari Rabu (12/5). Data tersebut dianggap dapat mengukur tekanan inflasi dan arah sikap kebijakan Federal Reserve selanjutnya.

Pejabat The Fed ingin melihat inflasi yang lebih tinggi, pertumbuhan upah yang tinggi dan perolehan pekerjaan yang kuat rata-rata 1 juta pekerjaan ditambahkan setiap bulannya sebelum bank sentral mempertimbangkannya melakukan penyesuaian kebijakan moneter, kata Presiden Bank Fed Chicago Charles Evans. 

Presiden Joe Biden sudah mendesak perusahaan AS untuk membantu pekerja mendapatkan akses ke vaksin Covid-19 dan menaikkan gaji mereka sambil menggembar-gemborkan tambahan stimulus US$ 350 miliar dalam bantuan federal untuk pemerintah negara bagian dan lokal.

Selanjutnya: Tahun ini, harga emas diramal bakal menembus US$ 2.075 per ons troi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×