Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas tergelincir pada hari Selasa (13/6) karena imbal hasil US Treasury rebound. Sementara para pedagang memperkuat taruhan bahwa The Fed akan mempertahankan suku bunga setelah data menunjukkan kenaikan harga konsumen AS melambat pada bulan Mei.
Melansir Reuters, harga emas spot turun 0,6% menjadi US$1.944,0499 per ons troi, setelah naik sebanyak 0,7% pada data inflasi AS. Sedangkan, harga emas berjangka AS menetap 0,6% lebih rendah pada US$1.957,3.
Imbal hasil US Treasury 10-tahun naik menjadi 3,807%, membuat bullion yang tidak memberikan imbal hasil menjadi kurang menarik.
Baca Juga: Harga Emas Spot Naik ke US$1.961,8, Selasa (13/6), Menanti Suku Bunga The Fed
Indeks harga konsumen (CPI) AS naik 4,0% pada Mei, kenaikan tahunan terkecil dalam lebih dari dua tahun, tetapi tetap jauh di atas target Fed 2%.
Dalam 12 bulan hingga Mei, CPI inti naik 5,3%, menunjukkan bahwa tekanan harga yang mendasarinya tetap kuat.
Pedagang sekarang melihat peluang lebih dari 90% bank sentral AS akan memutuskan untuk membatalkan kenaikan suku bunga ke-11 berturut-turut dan mempertahankan suku bunga acuan di 5,00% hingga 5,25% pada hari Rabu.
Sebelum rilis data inflasi, para pedagang melihat peluang satu dari empat kenaikan suku bunga bulan Juni.
Sementara emas dipandang sebagai lindung nilai terhadap inflasi, tingkat yang lebih tinggi untuk menjinakkan tekanan harga umumnya membebani daya tarik aset non-yielding.
Baca Juga: Harga Minyak Mentah Naik 3% Setelah Penurunan Suku Bunga China
Dolar melemah 0,4% mendekati level terendah dalam tiga minggu, menempatkan dasar di bawah bullion yang dihargakan dalam greenback.
Di tempat lain, harga perak turun 1,5% menjadi US$23,6786 per ons troi, platinum turun 1,3% menjadi US$977,0023, dan paladium naik 0,5% menjadi US$1.357,1104.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News