kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga emas spot naik terpicu ketegangan AS-China-Hong Kong


Kamis, 28 Mei 2020 / 20:13 WIB
Harga emas spot naik terpicu ketegangan AS-China-Hong Kong
ILUSTRASI. Harga emas spot naik terpicu ketegangan AS-China-Hong Kong, namun diprediksi tak berlangsung lama.


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Hubungan Amerika Serikat (AS) dan China yang semakin memburuk akibat perselisihan di Hong Kong membuat harga emas kembali naik. Namun, analis memproyeksikan sentimen tersebut tidak akan berlangsung lama membuat harga emas melambung.

Mengutip Bloomberg, Kamis (28/5), harga emas pengiriman Agustus 2020 di Commodity Exchange menguat 0,69% ke US$ 1.738 per ons troi.

Baca Juga: Banjir stok minyak AS, harga minyak mentah kembali ambles

Business Manager Indosukses Futures Suluh Adil Wicaksono mengatakan, bentrokan AS dan China yang tidak terhindarkan ini memicu harga emas naik. Hubungan AS dan China makin memanas setelah muncul kabar Tiongkok menyetujui undang-undang keamanan Hong Kong yang bertujuan menjauhkan Hong Kong mendapat campur tangan dari negara asing.

Namun, Suluh menyangsikan penguatan harga emas akan berlangsung lama. "Memang konflik AS dan China menjadi pemicu kenaikan harga tetapi, seperti yang sudah-sudah deal trade war akan kembali muncul," kata Suluh, Kamis (28/5).

Baca Juga: Selepas tengah siang, harga emas spot bergerak di US$ 1.719,11 per ons troi

Ketegangan AS dan China yang kembali muncul ini Suluh proyeksikan tidak akan signifikan membuat emas menguat dari US$ 1,693 per ons troi menjadi sentuh level tertinggi di US$ 1.760 pada April lalu. Suluh memproyeksikan berat untuk harga emas menyentuh US$ 1.800 per ons troi di tahun ini.

"Belum saatnya harga emas untuk naik signifikan, tidak bisa dihitung secara kuartal atau tahunan tetapi satu dekade," kata Suluh.

Kenaikan harga emas membutuhkan jangka waktu yang panjang karena di tengah semakin buruknya kondisi ekonomi global akibat pandemi korona ditambah konflik AS dan China, investor kini banyak memiliki pilihan investasi lain, salah satunya yang saat ini menarik adalah dolar AS.

Selain itu, menurut Suluh ketika kisruh AS dan China memanas investor akan memburu dolar AS. Apalagi saat ini rupiah sedang cenderung menguat terhadap dolar AS.

"Harga emas memang mengarah naik tetapi bukan jaminan harga emas akan kekal kenaikannya," kata Suluh.

Baca Juga: Semakin sore, harga emas spot terus naik ke US$ 1.719,91 per ons troi

Buktinya, ketika negara-negara mulai membuka aktivitas ekonomi pasar modal kembali bangkit dan harga emas kembali jatuh. Adapun syarat harga emas naik adalah ketika The Fed pangkas suku bunga acuannya hingga ke level negatif.

Namun, sejauh ini Suluh memperhatikan The Fed tidak mengarah untuk membuat tingkat suku bunganya anjlok. Apalagi dengan kondisi AS terus memberi stimulus bagi pasar modalnya.

Suluh memproyeksikan harga emas Jumat (29/5) berpotensi menguat ke US$ 1.750 per ons troi. Sementara, dalam jangka panjang rentang emas di US$ 1.650 per ons troi hingga US$ 1.700 per ons troi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×