Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Harga emas melesat lebih dari 2% pada perdagangan Rabu (9/4), didorong pelemahan dolar Amerika Serikat (AS) serta meningkatnya permintaan aset aman (safe haven) di tengah eskalasi ketegangan dagang antara AS dan China.
Mengutip Reuters, harga spot emas naik 2,2% ke level US$ 3.048,19 per ons troi pada pukul 09.01 waktu setempat (1301 GMT). Sementara itu, emas berjangka AS naik 2,5% ke US$ 3.065,40 per ons troi.
Baca Juga: Koreksi 4 Hari Berturut-turut, Simak Proyeksi Harga Emas dan Perak Hingga Akhir 2025
"Emas terus dipandang sebagai lindung nilai terhadap ketidakstabilan. Saat ini tarif menjadi masalah besar dan ekspektasi inflasi meningkat, tercermin dari kenaikan imbal hasil obligasi," ujar Bart Melek, Kepala Strategi Komoditas di TD Securities.
Melek menambahkan, jika ketegangan dagang ini berlanjut, kepercayaan terhadap dolar AS sebagai mata uang utama dalam perdagangan global bisa semakin menurun.
China Balas Tarif, Dolar Tertekan
Dolar AS melemah 1% terhadap sekeranjang mata uang lainnya, membuat emas lebih murah bagi pemegang mata uang non-dolar.
Pelemahan ini terjadi setelah Kementerian Keuangan China mengumumkan tarif tambahan sebesar 84% terhadap seluruh produk AS, naik signifikan dari sebelumnya 34%.
Baca Juga: Harga Emas Dunia Menguji Naik, Pasar Antisipasi Perang Tarif AS-China Memanas
Kebijakan ini merupakan balasan atas tarif yang diberlakukan oleh Presiden Donald Trump lebih awal pada hari yang sama.
Ketegangan ini membuat investor beralih ke aset aman, sembari menjauhi saham dan komoditas industri karena kekhawatiran terhadap potensi inflasi dan perlambatan ekonomi global.
Sejauh tahun ini, harga emas telah naik lebih dari US$ 400, mencetak rekor tertinggi sepanjang masa di US$ 3.167,57 per ons troi pada 3 April 2025.
Lonjakan ini didorong oleh permintaan aset aman dan pembelian besar-besaran oleh bank sentral.
Fokus ke The Fed dan Data Inflasi
Investor kini menanti risalah pertemuan kebijakan moneter The Fed yang dijadwalkan rilis hari ini, untuk mencari petunjuk soal arah kebijakan suku bunga. Selain itu, data Consumer Price Index (CPI) AS yang akan dirilis Kamis juga menjadi perhatian.
Baca Juga: Daftar Lengkap Harga Emas Antam Logam Mulia Hari Ini (9/4), Naik Rp 23.000 Per Gram
Berdasarkan CME FedWatch Tool, pasar saat ini memperkirakan peluang pemangkasan suku bunga pada Mei sebesar 55%.
Emas tanpa imbal hasil (zero-yield) cenderung diuntungkan dalam lingkungan suku bunga rendah.
Pergerakan logam mulia lainnya, perak naik 1,4% ke US$ 30,26 per ons troi, platinum turun 0,6% ke US$ 915,59, dan palladium turun 1,1% ke US$ 897,14.
Selanjutnya: IHSG Turun ke 5.967 Hari Ini (9/4), Net Sell Asing Rp 1,1 Triliun
Menarik Dibaca: Dominan Berawan, Berikut Prakiraan Cuaca Jakarta Besok (10/4)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News