Sumber: Reuters | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - LONDON. Harga emas spot naik pada Kamis (2/1), mempertahankan momentum positif di 2024 yang memecahkan rekor.
Para trader bersiap menghadapi perubahan kebijakan Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang akan membentuk prospek ekonomi dan suku bunga untuk tahun baru.
Harga emas batangan melonjak lebih dari 27% tahun 2024 lalu, kenaikan tahunan terbesar sejak 2010, karena pemangkasan suku bunga besar-besaran oleh Federal Reserve AS. Juga karena pembelian besar-besaran oleh bank sentral, dan meningkatnya ketegangan geopolitik mendorongnya ke beberapa rekor tertinggi tahun lalu.
Baca Juga: Sebagian Besar Logam Dasar Menguat di Awal 2025 Karena Optimisme China
Pada sesi perdagangan pertama tahun ini, Kamis (2/1), harga emas spot naik 0,4% menjadi US$ 2.634,88 per ons, pada pukul 05.53 GMT. Harga emas berjangka AS naik tipis 0,2% menjadi US$ 2.646,70.
"Emas tampaknya berkonsolidasi dalam kisaran yang ketat, yang sering kali menandakan pasar yang siap untuk terobosan. Saya menduga terobosan itu akan mengarah ke atas," kata Kyle Rodda, analis pasar keuangan di Capital.com seperti dikutip Reuters.
Harga emas kemungkinan akan tetap menguat pada tahun 2025, didorong risiko geopolitik dan ekspektasi meningkatnya utang pemerintah akibat defisit fiskal yang dalam di bawah pemerintahan Trump. Meskipun ada tantangan potensial dari pemotongan suku bunga Fed yang lebih lambat dan penguatan dolar, kata Rodda.
Pasar sekarang akan mengambil isyarat dari serangkaian data ekonomi AS yang akan dirilis minggu depan, yang dapat memengaruhi prospek suku bunga untuk tahun 2025, dan kebijakan tarif Trump.
Donald Trump akan dilantik sebagai presiden Amerika Serikat pada tanggal 20 Januari.
Baca Juga: Harga Emas Antam Hari Ini Naik Rp 9.000 Jadi Rp 1.524.000 Per Gram, Kamis (2/1)
Para trader mengantisipasi Fed akan mengadopsi pendekatan yang lambat dan hati-hati terhadap pemotongan suku bunga lebih lanjut pada tahun 2025, karena inflasi terus melampaui target 2%. Menurut FedWatch Tool milik CME, pasar memperkirakan peluang pemotongan pada bulan Januari hanya 11,2%.
Emas, yang dipandang sebagai investasi yang aman di masa ketidakpastian geopolitik dan ekonomi, cenderung terpengaruh secara negatif oleh suku bunga yang tinggi.
Selanjutnya: Harga Pangan Terkini di Sumatra Utara 2 Januari 2025: Daging Sapi & Cabai Rawit Turun
Menarik Dibaca: Bunga Deposito Bank CIMB Niaga di Awal Tahun 2025, Tertinggi 4,25%
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News