Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Harga emas semakin mendekati rekor tertingginya pada Rabu (14/8) ini, didorong oleh harapan adanya pemotongan suku bunga di Amerika Serikat (AS) serta ketegangan geopolitik yang berlangsung di Timur Tengah.
Harga emas spot naik 0,2% menjadi US$2.469,35 per ons troi pada 0827 GMT, sedikit di bawah rekor tertinggi US$2.483,60 yang dicapai bulan lalu. Sementara itu, emas berjangka AS tetap stabil di US$2.508,40.
Pelaku pasar sedang menanti rilis data indeks harga konsumen (CPI) AS yang dijadwalkan keluar hari ini.
Para ekonom memperkirakan inflasi bulanan akan naik 0,2%, dengan laju inflasi inti tahunan melambat menjadi 3,2%.
Jika data ini mengonfirmasi perlambatan inflasi, kemungkinan pemotongan suku bunga sebesar 50 basis poin oleh Federal Reserve pada bulan September akan meningkat, yang dapat mendorong harga emas mencapai rekor tertinggi baru, menurut Ricardo Evangelista, analis senior di ActivTrades.
Emas secara tradisional dianggap sebagai aset safe-haven selama masa ketidakpastian geopolitik dan ekonomi.
Suku bunga yang lebih rendah mengurangi biaya peluang untuk memegang emas, sehingga membuatnya lebih menarik bagi investor.
Di Timur Tengah, ketegangan tetap tinggi setelah Iran bersumpah akan memberikan tanggapan keras atas pembunuhan seorang pemimpin Hamas, yang memiliki potensi untuk mengguncang stabilitas kawasan tersebut. Skenario ini mendorong permintaan emas sebagai aset safe-haven.
Logam mulia lainnya juga mengalami pergerakan minor, dengan harga perak spot tetap stabil di US$27,84, platinum turun 0,1% menjadi US$935,50, dan paladium naik 0,5% menjadi US$942,96.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
