Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas naik untuk sesi keempat berturut-turut pada hari Selasa (28/11) dan mencapai level tertinggi lebih dari enam bulan. Didorong oleh melemahnya dolar Amerika Serikat (AS) dan ekspektasi The Fed telah selesai menaikkan suku bunga.
Melansir Reuters, harga emas spot terakhir naik 1,35% menjadi US$2.040,87 per ons troi. Sedangkan, harga emas berjangka AS untuk pengiriman Desember naik 1,47% menjadi US$2.042,00.
Jim Wyckoff, analis senior di Kitco Metals mengatakan, harga emas terus bullish dalam waktu dekat, dengan indeks dolar dalam tren turun karena harapan the Fed tidak akan lagi menaikkan suku bunga dan bahkan mungkin akan menurunkan suku bunga pada musim semi.
Baca Juga: Harga Emas Melesat Terkatrol Pelemahan Dolar AS
Namun, "jika angka PDB (AS) dan indikator inflasi lebih kuat dari yang diperkirakan, itu akan mengurangi antusiasme trader terhadap emas batangan," tambah Wyckoff.
Para pedagang secara luas memperkirakan bank sentral AS akan membiarkan suku bunga tidak berubah pada bulan Desember. Dengan memperkirakan sekitar 50% kemungkinan pemotongan pada Mei tahun depan, demikian yang ditunjukkan CME FedWatch Tool.
Suku bunga yang lebih rendah mengurangi biaya peluang untuk memegang emas batangan tanpa bunga.
Gubernur The Fed AS Christopher Waller mengatakan bahwa dia "semakin yakin" bahwa kebijakan berada di tempat yang tepat.
Baca Juga: Dolar AS Melemah, Harga Emas Melonjak ke Level Tertinggi dalam Enam Bulan
Membuat emas batangan menjadi lebih murah bagi pembeli luar negeri, indeks dolar menyentuh level terendah sejak pertengahan Agustus.
Para investor akan memantau data Personal Consumption Expenditures (PCE) AS pada hari Kamis, indikator inflasi yang lebih disukai oleh the Fed. Fokus juga tertuju pada revisi angka PDB kuartal ketiga AS yang dijadwalkan pada hari Rabu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News