Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas datar pada awal perdagangan Asia hari Jumat (13/8). Penguatan dolar Amerika Serikat (AS) mengimbangi pelonggaran taruhan penurunan awal dukungan Federal Reserve, meskipun logam mulia menuju penurunan mingguan kedua berturut-turut.
Melansir Reuters pukul 08.24 WIB, harga emas spot tidak berubah pada US$1.752,78 per ons pada 0101 GMT. Harga emas spot tersebut turun 0,5% untuk minggu ini. Sedangkan, harga berjangka AS naik 0,2% menjadi US$1.754,40.
Dolar AS bertahan di dekat level tertinggi lebih dari empat bulan, yang dicapai awal pekan ini, didukung oleh data yang menunjukkan harga produsen AS membukukan kenaikan tahunan terbesar dalam lebih dari satu dekade.
Sementara itu, orang Amerika yang mengajukan klaim untuk tunjangan pengangguran turun lagi pekan lalu karena pemulihan ekonomi terus bergelombang, menurut laporan Departemen Tenaga Kerja terpisah pada hari Kamis.
Baca Juga: Harga emas Antam stagnan di Rp 932.000 per gram pada hari ini (13/8)
Laporan harga konsumen AS pada hari Rabu mengisyaratkan bahwa inflasi mungkin telah mencapai puncaknya.
Meyakinkan investor bahwa The Fed tidak akan merasa berkewajiban untuk mempercepat rencana untuk mengendalikan dukungan tingkat darurat ekonomi, tetapi mereka tetap khawatir bahwa kenaikan harga dapat terus membebani segalanya mulai dari harga obligasi terhadap margin perusahaan.
Asal tahu, emas dipandang sebagai lindung nilai terhadap inflasi, tetapi kenaikan suku bunga Fed akan meningkatkan biaya peluang memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil sambil mendorong dolar.
Di tempat lain, harga perak naik 0,2% menjadi US$23,19 per ons troi. Platinum turun 0,2% menjadi US$1.015,90 dan paladium turun 0,3% menjadi US$2.616,80.
Baca Juga: Bursa Jumat (13/8) segera dibuka, ini rekomendasi saham analis untuk trading
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
