kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Harga emas spot ditutup perkasa ke US$ 1.907,99 per ons troi pada Selasa (27/10)


Rabu, 28 Oktober 2020 / 06:00 WIB
Harga emas spot ditutup perkasa ke US$ 1.907,99 per ons troi pada Selasa (27/10)
ILUSTRASI. Kilau emas kembali


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Harga emas ditutup menguat pada akhir perdagangan Selasa (27/10). Penguatan harga emas terbantu oleh pelemahan dolar Amerika Serikat (AS) serta kekhawatiran atas gelombang kedua kasus virus corona baru. Namun kilau emas masih tertahan lantaran fokus investor yang kini berganti pada pemilihan umum (pemilu) Presiden AS pada berlangsung pekan depan. 

Kemarin, harga emas spot menguat 0,3% ke level US$ 1.907,99 per ons troi. Setali tiga uang, harga emas berjangka kontrak pengiriman Desember 2020 juga naik 0,3% menjadi US$ 1.911,9 per sin troi. 

Keperkasaan emas tersebut ditopang oleh indeks dolar AS yang tergelincir 0,3% terhadap para pesaingnya. Hal ini membuat emas menjadi lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.

"Emas tertahan dalam kisaran yang ketat dan mungkin tidak akan menjadi terlalu banyak bergeser sebelum pemilihan AS," kata Michael Matousek, Head Trader di US Global Investors

Namun, investor pun masih melihat harga emas bullish karena kekhawatiran gelombang kedua virus corona di Amerika Utara dan Eropa. Hal tersebut diperkirakan akan kembali memperlambat perekonomian global. Belum lagi langkah-langkah stimulus, yang mendorong investor untuk menambah emas ke dalam portofolio mereka jadi peluang bagai kilau emas.

Baca Juga: Emiten bank rilis kinerja kuartal III, simak rekomendasi sederet saham bank berikut

Seperti diketahui, AS, Rusia, Prancis, dan banyak negara lainnya kembali membuat rekor untuk infeksi virus corona. Ini memaksa beberapa negara untuk memberlakukan pembatasan baru.

Di sisi lain, Gedung Putih kembali memadamkan ekspektasi investor terkait paket bantuan virus corona yang dapat disepakati sebelum pemilu presiden pada 3 November. 

Dalam sejumlah hasil jajak pendapat nasional, calon presiden dari Partai Demokrat Joe Biden memimpin atas Presiden Donald Trump. Tetapi perlombaan jauh lebih ketat di medan pertempuran
pada sejumlah negara bagian yang menentukan hasil pemilu.

"Prospek emas akan tetap sangat bullish jika Hari Pemilu memberikan 'gelombang biru' yang menandakan adanya stimulus besar-besaran bantuan virus corona dan pengeluaran infrastruktur," jelas Edward Moya, Senior Market Analyst OANDA dalam sebuah catatan.

Emas, yang dianggap sebagai aset lindung nilai terhadap inflasi dan penurunan nilai mata uang, telah melonjak 26% sepanjang tahun ini. Hal tersebut terjadi setelah tren stimulus global yang belum pernah terjadi sebelumnya akibat pandemi virus corona.

Selanjutnya: Dow Jones dan S&P 500 tergelincir kinerja keuangan dan pesimisme stimulus AS

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×