Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Investasi emas tetap menguntungkan
Sementara itu, peneliti ekonomi dari Center of Economic and Law Studies (Celios), Jaya Darmawan, menilai investasi emas tetap menguntungkan, meskipun peningkatannya lebih kecil dibandingkan saham atau dolar.
“Nilai emas cenderung stabil dan kenaikannya lebih terasa dalam jangka panjang,” ujar Jaya.
Ia menekankan bahwa emas berfungsi penting sebagai pelindung nilai aset dari inflasi.
“Apalagi dibandingkan tabungan. Tabungan sudah pasti tergerus inflasi. Di masa krisis atau perlambatan ekonomi seperti sekarang, emas justru lebih aman,” tambahnya.
Menurut Jaya, emas memang bukan instrumen untuk mencari keuntungan besar dalam waktu singkat, melainkan instrumen untuk menjaga nilai kekayaan.
Tonton: Proyek Pani Merdeka Gold (EMAS) Berproduksi Awal 2026, Simak Prospeknya
“Kalau mau return lebih tinggi, investasi di sektor riil bisa lebih menguntungkan, asalkan industrinya sedang berkembang. Tapi, risikonya jauh lebih besar dibandingkan emas,” katanya.
Perdebatan warganet soal keuntungan investasi emas menunjukkan pentingnya memahami fungsi emas dalam portofolio keuangan. Meski return emas tidak setinggi saham atau investasi sektor riil, emas memiliki peran sebagai aset lindung nilai yang relatif stabil, terutama saat inflasi meningkat dan ekonomi menghadapi ketidakpastian.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Benarkah Investasi Emas Kurang Menguntungkan karena Inflasi? Ini Kata Ekonom"
Selanjutnya: Kenangan Rilis ‘Sip for Sustainability’ untuk Petani Kintamani
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News