Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas terus naik pada hari Senin (23/12). Data inflasi Amerika Serikat (AS) yang lebih rendah dari perkiraan menghidupkan kembali harapan pelonggaran kebijakan moneter lebih lanjut oleh Federal Reserve pada tahun depan.
Senin (23/12) pukul 14.34 WIB, harga emas spot naik 0,4% menjadi US$ 2.631,89 per ons troi. Harga emas naik dalam tiga hari perdagangan berturut-turut setelah harga emas batangan mencapai titik terendah sejak 18 November pada hari Rabu karena sikap hawkish Fed.
Harga emas berjangka AS turun 0,1% menjadi US$ 2.645,80.
"Kita memasuki masa liburan dan emas terutama terbantu oleh short-covering, yang dimulai pada hari Jumat itu sendiri dan ada beberapa dukungan teknis juga," kata Ajay Kedia, Direktur Kedia Commodities di Mumbai, Reuters.
Baca Juga: Sebulan Harga Emas Antam Minus 0,52%, Hari Ini Bergeming (23 Desember 2024)
Harga emas naik 1% pada hari Jumat karena dolar AS yang lebih rendah dan imbal hasil Treasury setelah data menunjukkan perlambatan inflasi.
Laporan tersebut menunjukkan inflasi bulanan melambat pada bulan November setelah sedikit perbaikan dalam beberapa bulan terakhir. Indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE), pengukur inflasi pilihan Fed, naik 0,1% bulan lalu setelah kenaikan 0,2% yang tidak direvisi pada bulan Oktober.
Dalam 12 bulan hingga November, indeks PCE naik 2,4%, dibandingkan dengan kenaikan 2,3% pada tahun hingga Oktober. Namun, angka tersebut tetap di bawah kenaikan yang diharapkan sebesar 2,50%.
Presiden Fed San Francisco Mary Daly dan dua pembuat kebijakan Fed lainnya mengatakan bahwa mereka merasa bank sentral kemungkinan akan melanjutkan pelonggaran tahun depan. Tetapi mereka mengisyaratkan akan mengambil waktu mengingat "fase kalibrasi ulang" telah berakhir.
Baca Juga: Harga Emas Spot Menguat ke US$2.626,44 Senin (23/12), Didukung Aksi Short Covering
Suku bunga yang lebih tinggi melemahkan daya tarik emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.
"Dampak besar berikutnya adalah masa jabatan presiden (Donald) Trump yang akan datang dan keputusan presiden awal yang mungkin akan diumumkannya. Hal ini berpotensi menambah volatilitas pasar dan menjadi bullish untuk harga emas," kata Michael Langford, kepala investasi di Scorpion Minerals .
Sementara itu, spekulan emas COMEX memangkas posisi beli bersih sebanyak 16.251 kontrak menjadi 203.937 dalam seminggu hingga 17 Desember, data menunjukkan.
Perak spot naik 1,1% menjadi US$ 29,84 per ons, platinum naik 1,2% menjadi US$ 937,35, dan paladium naik tipis 0,2% menjadi US$ 922,68.
Selanjutnya: BSI Proyeksikan Perbankan Syariah Tumbuh Impresif Tahun Depan, Ini Pendorongnya
Menarik Dibaca: Soul Parking Berikan Solusi Parkir Digital Anti Ribet
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News