Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Harga emas naik tipis pada Senin (17/3) setelah mencapai level US$ 3.000 minggu lalu untuk pertama kalinya. Fokus pasar beralih ke pertemuan Federal Reserve AS minggu ini.
Mengutip Reuters, harga emas spot naik 0,2% menjadi US$ 2.991,13 per ons troi, pada pukul 09.24 GMT. Harga mencapai rekor tertinggi US$ 3.004,86 pada hari Jumat di tengah ketidakpastian geopolitik.
Harga emas berjangka AS turun 0,1% menjadi US$ 2.998,90.
Baca Juga: Harga Emas Diprediksi Tetap Kuat Usai Cetak Rekor di US$ 3.005 Per Ons Troi
"Kami memperkirakan harga akan bergerak naik pada lintasan yang sama dengan penurunan yang terjadi karena perdagangan FOMO (takut ketinggalan) mendukung pasar," kata Ross Norman, seorang analis independen.
"Singkatnya, kami akan terkejut jika tidak melihat level US$ 3.150 dalam beberapa bulan mendatang seperti yang kami perkirakan - meskipun jauh lebih cepat dari yang kami perkirakan."
Menteri Keuangan AS Scott Bessent mengatakan pada hari Minggu tidak ada jaminan bahwa tidak akan ada resesi di Amerika Serikat. Hal ini menambah kekhawatiran investor akan penurunan ekonomi yang akan terjadi karena kebijakan perdagangan Presiden AS.
"Dalam jangka pendek, kami mengakui bahwa pasar telah bergeser ke wilayah overbought teknis, tetapi berpikir suasana hati yang berlaku di antara investor tetap menjadi salah satu kehati-hatian untuk ekuitas AS dan kepercayaan pada emas," kata UBS dalam sebuah catatan.
Pasar saham AS ditutup turun tajam minggu lalu di tengah meningkatnya ketidakpastian yang timbul dari ancaman tarif terhadap mitra dagang terbesar AS.
Baca Juga: Harga Emas Antam Naik Rp 2.000 Jadi Rp 1.741.000 Per Gram Hari Ini 17 Maret 2025
Kini pasar tengah menunggu pertemuan kebijakan moneter Fed pada hari Rabu untuk mendapatkan petunjuk tentang arah suku bunga.
The Fed secara luas diperkirakan akan mempertahankan suku bunga setelah menurunkannya sebesar 100 basis poin sejak September.
Emas batangan cenderung berkinerja baik dalam lingkungan suku bunga rendah dan juga dipandang sebagai lindung nilai terhadap gejolak geopolitik, ketidakpastian ekonomi, dan inflasi.
Selanjutnya: Resmi! Pemerintah Terapkan WFA untuk ASN 24-27 Maret 2025
Menarik Dibaca: Cuaca Besok di Jogja, Antisipasi Hujan Mulai Sore
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News