Reporter: Yasmine Maghfira | Editor: Tendi Mahadi
Berdasarkan laporan perkembangan usaha yang UNTR rilis, tercatat sampai dengan bulan Juni 2019, total penjualan emas UNTR dari tambang emas Martabe, Tapanuli Selatan, Sumatera Utara sebanyak 194.000 ons troi, sedangkan pendapatan bersih unit usaha itu sebesar Rp 3,6 triliun.
Sementara untuk unit usaha Kontraktor Penambangan, perusahaan membukukan peningkatan laba bersih sebesar 11% menjadi Rp 19,3 triliun.
Tercatat, peningkatan volume produksi batubara sebesar 7% dari 56,6 juta ton menjadi 60,8 juta ton, sedangkan volume pekerjaan pemindahan tanah (overburden removal) meningkat sebesar 5% dari 445,5 juta bcm menjadi 469 juta bcm.
Ari menambahkan perusahaan berharap unit usaha Kontraktor Penambangan tetap dapat mempertahankan target produksinya melalui kerjasama dengan para klien.
"Pada tahun 2019 ini, kami juga ingin unit usaha tambang batubara ataupun emas dapat menjual sekitar 8,8 juta ton," tambah Ari.
Baca Juga: Kinerja produsen batubara kalori tinggi dan kokas masih moncer di semester I 2019
Perusahaan mengupayakan penjualan UNTR di tahun ini mencapai 8,8 juta ton dengan rincian kontribusi dari batubara kokas (coking coal) dapat meningkat hingga 1,4 juta ton. Sementara penjualan tambang emas mencapai 400 ribu ons per troi.
Sampai paruh pertama 2019, penjualan tambang batubara UNTR sudah mencapai 4,9 juta ton, termasuk kontribusi batubara kokas sebesar 674 ribu ton. Selain itu, bidang usaha pertambangan memberi kontribusi sekitar 15%-20% dari net profit UNTR.
Ari juga mengatakan sejauh ini unit usaha yang cukup diandalkan oleh perusahaan adalah pertambangan emas dan batubara kokas.
"Dua unit usaha itu adalah salah satu contoh diversifikasi yang dijalankan Perseroan, karena tantangan di industri batubara kemungkinan masih akan terjadi sampai akhir tahun," kata Ari.
Baca Juga: Enam saham merah, ini 10 saham LQ45 dengan PER terkecil (31 Juli 2019)