Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan
"Data ekonomi yang lebih baik dari perkiraan membantu mempercepat aksi jual, tetapi prospek tetap bullish untuk emas," ujar Moya kepada Reuters.
Harga produsen AS rebound lebih dari yang proyeksi pada Juli, dan indeks S&P Global AS bergerak mendekati rekor tertinggi.
"Kami memperkirakan penurunan yang lebih dalam karena faktor makro yang telah mendorong harga emas lebih tinggi dalam beberapa bulan terakhir sedikit berkurang," kata Daniel Ghali, Commodity Strategist TD Securities, ke Reuters.
Baca Juga: Harga emas 24 karat Antam hari ini naik Rp 2.000 per gram, Selasa 11 Agustus 2020
Reli emas yang memecahkan rekor tertinggi, didorong oleh ekspektasi stimulus lebih lanjut dan dollar AS yang lebih lemah dalam menghadapi lonjakan kasus virus corona. Juga, karena imbal hasil Treasury AS.
"Pada akhirnya, kami masih berpikir harga emas memiliki ruang untuk bergerak lebih tinggi, tetapi dalam waktu dekat kami berpikir penurunannya akan besar," ujar Ghali.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News