Reporter: Arvin Nugroho | Editor: Wahyu T.Rahmawati
Analis PT Indosukses Futures Suluh Adi Wicaksono menilai, penurunan harga emas yang terjadi tadi siang dipicu oleh faktor teknikal. Tembusnya harga emas di level tertinggi yang baru menjadi sinyal koreksi, walaupun harga emas tetap bullish. Potensi menguat di sela-sela koreksi juga masih mungkin terjadi.
Pergerakan harga emas turut diwarnai oleh perbedaan kebijakan antara bank sentral Amerika Serikat (AS) dan bank sentral Cina. Federal Reserve menyatakan optimismenya untuk dapat menahan suku bunga tahun 2020 meski ada virus corona. Sementara, PBoC melakukan yang sebaliknya.
Posisi emas yang berada di level tertinggi membuka peluang profit taking. Suluh mengatakan jika mengacu pada kondisi saat ini, investor akan cenderung melakukan profit taking sebagian. Sebab potensi investor dalam mendapatkan harga yang lebih murah juga masih abu-abu. “Profit taking saat ini hanya sementara,” kata Suluh.
Baca Juga: Harga emas mulai melandai seiring menurunnya kasus baru virus corona
Suluh melihat pergerakan harga emas akan dipengaruhi oleh tiga faktor. Pertama, melihat bagaimana bank sentral mengambil kebijakan terkait suku bunga. Sentimen negatif akan diterima oleh emas bila bank sentral AS menaikkan suku bunga.
Kedua, perkembangan wabah virus corona. Meredanya virus corona ke depan berpotensi untuk menurunkan harga emas. Ketiga, harga emas akan terkena sentimen negatif bila investor menerapkan strategi profit taking secara berlebihan.
“Meski begitu, potensi emas untuk bullish ke depan lebih besar. Setidaknya hingga pertengahan tahun,” lanjut Suluh.
Baca Juga: Perkasa, harga emas Antam kembali naik ke Rp 788.000 dan buyback menguat Rp 6.000
Melihat kondisi itu, Suluh masih optimistis harga emas dapat bertahan di US$ 1.600 per ons troi, sehingga di akhir tahun berpotensi untuk menyentuh US$ 1.700 per ons troi. Ia menghitung harga emas pada kuartal I akan berada di rentang US$ 1.600 per ons troi–US$ 1.620 per ons troi.
Sementara, Ibrahim menghitung harga emas pada kuartal I akan berada di rentang US$ 1.555 per ons troi– US$ 1.619 per ons troi dengan target akhir tahun di US$ 1.630 per ons troi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News