Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas melanjutkan kenaikan pada hari Jumat, didukung oleh dolar yang lebih lemah dan imbal hasil Treasury setelah data ekonomi Amerika Serikat (AS) menunjukkan perlambatan inflasi. Tetapi prospek suku bunga hawkish Federal Reserve membuat emas tetap berada di jalur penurunan mingguan.
Harga emas spot naik 1,11% menjadi $2.622,91 per ons troi. Dalam sepekan, harga emas spot tercatat turun 0,96% dari posisi US$ 2.648,23 per ons troi pada Jumat (13/12) lalu.
Harga emas berjangka AS ditutup naik 1,42% menjadi US$ 2.645,10 per ons troi. Harga emas kontrak Februari 2025 di Commodity Exchange ini juga melemah 1,15% dalam sepekan.
Dolar AS melemah 0,6% dari level tertingginya dalam dua tahun. Pelemahan dolar AS membuat emas lebih murah bagi pembeli yang memegang mata uang lain. Sementara imbal hasil Treasury turun tipis dari level tertinggi lebih dari enam bulan.
Baca Juga: Arab Saudi Dapat Jackpot! Temukan Emas Putih di Ladang Minyaknya
Laporan menunjukkan bahwa inflasi bulanan AS melambat pada bulan November setelah menunjukkan sedikit perbaikan dalam beberapa bulan terakhir. Indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) naik 0,1% bulan lalu setelah kenaikan 0,2% yang tidak direvisi pada bulan Oktober.
"Tidak hanya data PCE, data pendapatan pribadi, dan data pengeluaran pribadi semuanya keluar lebih lemah dari yang diharapkan. Kami melihat orang-orang kembali ke pasar emas di sini dan membangun kembali posisi," kata Phillip Streible, kepala strategi pasar di Blue Line Futures seperti dikutip Reuters.
Dia menambahkan bahwa pergeseran prediksi The Fed untuk dua pemotongan suku bunga tahun depan sudah diperhitungkan pasar pada pekan ini. Hal ini membuat aksi jual emas yang dramatis setelah rapat The Fed di tengah pekan.
"Sekarang muncul kembali kemungkinan tiga pemotongan suku bunga dalam kebijakan yang lebih akomodatif, tetapi masih terlalu dini untuk mengatakannya," imbuh Streible.
Baca Juga: Harga Emas Bersiap Catat Kerugian Mingguan, Fed Sinyalkan Penurunan Suku Bunga Lambat
Dot plot The Fed pada hari Rabu menunjukkan hanya dua pemotongan suku bunga sebesar 25 bps pada tahun 2025. Ini menandakan pelonggaran yang lebih sedikit dari yang diproyeksikan pada bulan September.
Suku bunga yang lebih tinggi meningkatkan biaya peluang untuk memegang emas, yang tidak menghasilkan bunga apa pun.
"Dengan permintaan fisik yang bertahan pada level terendah saat ini, ini berarti kita sekarang menuju tahun 2025 dengan ekspektasi pemangkasan suku bunga Fed yang relatif rendah, sesuatu yang dapat memicu kenaikan emas jika ketakutan inflasi berakhir menjadi berlebihan, yang memungkinkan Fed lebih banyak manuver," kata JPMorgan dalam sebuah catatan.
Selanjutnya: Tol Solo-Jogja Ruas Klaten-Prambanan Dibuka Fungsional Gratis selama Mudik Nataru
Menarik Dibaca: Daftar 6 Makanan Sehat Untuk Kesehatan Payudara Ini Wajib Dikonsumsi Rutin
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News