Reporter: Melysa Anggreni | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Harga emas dunia kembali meredup pada perdagangan Rabu siang (14/5). Penurunan harga emas seiring dengan meredanya kekhawatiran perang dagang usai Amerika Serikat (AS) - China mencapai kesepakatan untuk menurunkan tarif dagang.
Tiffani Safinia, Research & Development ICDX mengatakan, kesepakatan penurunan tarif impor ini menciptakan optimisme pasar terhadap stabilitas global, sehingga mendorong peralihan dana dari aset safe haven ke aset berisiko. “Koreksi ini mencerminkan penurunan permintaan terhadap aset lindung nilai ,” ujar Tiffani kepada Kontan.co.id, Rabu (14/5).
Mengutip data Bloomberg, harga emas spot terpantau bertengger di level US$ 3.228,3 per ons troi pada Rabu (14/5) pukul 14.00 WIB. Harga emas ini telah turun 0,67% dari sesi sebelumnya dan sudah melemah lebih dari 4% selama sepekan.
Baca Juga: Grafik Harga Emas Antam, Hari Ini Naik atau Turun? (14 Mei 2025)
Menurut Tiffani, de-eskalasi perang dagang memang menjadi faktor dominan, ditambah dengan rebound dolar AS dan meningkatnya imbal hasil obligasi sebagai katalis tambahan. “Investor jadi memiliki lebih banyak alternatif instrumen investasi selain emas,” terang Tiffani
Meski begitu, penurunan harga emas ini diyakini hanya terjadi dalam jangka pendek, sebagai reaksi terhadap perbaikan hubungan dagang serta penguatan dolar AS.
“Emas jelas masih menjadi daya tarik karena ketidakpastian makroekonomi global masih menjadi latar belakang utama yang menopang permintaan di jangka menengah,” kata Tiffani.
Ke depan, harga emas masih dipandang positif yang didukung oleh ketidakpastian geopolitik dan ekspektasi pelonggaran kebijakan moneter global.
“Selama tren saat ini berlanjut, harga emas berpotensi bergerak menuju kisaran US$ 3.600 - US$ 3.700 per ons troi hingga akhir tahun 2025 nanti,” imbuh Tiffani.
Baca Juga: Daftar Harga Emas Antam Loga Mulia untuk Hari (14/5), Naik Rp 2.000 Per Gram
Selanjutnya: AFPI Klaim Batas Bunga Maksimum Bukan Penyeragaman Harga
Menarik Dibaca: AFPI Klaim Batas Bunga Maksimum Bukan Penyeragaman Harga
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
