Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
SINGAPURA. Harga emas masih melanjutkan penurunan mingguan terbesar sejak November 2012 lalu hari ini (24/3). Berdasarkan data Bloomberg, pagi tadi, harga kontrak emas untuk pengantaran cepat turun sebesar 0,4% menjadi US$ 1.329,71 per troy ounce. Pada pukul 08.47 waktu Singapura, kontrak yang sama diperdagangkan di posisi US$ 1.333,01 per troy ounce.
Sekadar mengingatkan, pada pekan lalu, harga emas tercatat anjlok 3,5%. Sementara itu, harga kontrak emas untuk pengantaran Juni turun 0,2% menjadi US$ 1.333 per troy ounce di Comex, New York.
Salah satu faktor yang menyebabkan harga emas merosot adalah ekspektasi kenaikan suku bunga acuan AS pada tahun depan. Kondisi ini yang kemudian memangkas tingkat permintaan emas sebagai safe haven.
Seperti yang diketahui, the Federal Reserve mengumumkan pemangkasan stimulus sebesar US$ 10 miliar untuk kali ketiga pada pekan lalu. Sementara, pimpinan the Fed Janet Yellen juga bilang, tingkat suku bunga acuan akan dinaikkan enam bulan setelah program pembelian aset berakhir.
"Investor tidak mencemaskan mengenai tapering melainkan suku bunga AS. Dia menambahkan, pendapat Yellen akan berada di pikiran investor hingga 2015 mendatang," jelas David Lennox, resource analyst Fat Prophets di Sydney.
Sementara itu, analis Goldman Jeffrey Currie, memprediksi, besar kemungkinan harga emas akan jatuh di bawah level US$ 1.000 per troy ounce.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News