Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar obligasi dan saham di Amerika Serikat (AS) terkoreksi, harga emas global jadi menguat. Namun, analis memproyeksikan penguatan harga emas saat ini rentan terkoreksi kembali.
Berdasarkan Bloomberg, Rabu (7/7), harga emas kontrak Agustus di Commodity Exchange naik 0,82% ke US$ 1.809 per ons troi. Dalam sepekan harga emas naik 2,14%.
Analis Global Kapital Investama Alwi Assegaf mengatakan harga emas kembali naik karena imbal hasil instrumen lain seperti bursa saham AS dan yield US Treasury sedang terkoreksi. Tercatat, Rabu (7/7) yield US Treasury berada di 1,31%.
Level tersebut menurun cukup dalam dari level 1,46% di pekan lalu. "Ketika imbal hasil instrumen lain menurun, aset safe haven seperti emas jadi kembali diminati," kata Alwi.
Baca Juga: Harga emas kembali ke atas US$ 1.800 per ons troi, imbal hasil obligasi AS turun
Sementara, faktor yang membuat yield US Treasury menurun karena ekspektasi pemulihan ekonomi AS tidak lagi secepat seperti proyeksi awal. Ini terlihat dari beberapa data ekonomi AS tidak kompak. "Pemulihan ekonomi AS yang cepat kini mulai kehilangan tenaganya, tercermin dari saham terkait pemulihan ekonomi seperti sektor keuangan turun," kata Alwi.
Secara teknikal, Alwi mengamati harga emas yang kini naik belum bisa terkonfirmasi untuk melanjutkan penguatan. Alwi mencatat selama harga emas masih berada di bawah US$ 1.832 per ons troi maka bisa dikatakan rebound harga emas saat ini akan kembali turun.
Harga emas dalam jangka panjang juga masih rawan terkoreksi karena Federal Reserver (The Fed) masih mempertahankan sikapnya yang hawkish. Sementara, dalam jangka menengah pelaku pasar perlu waspada pada gelaran Jackson Hole.
Baca Juga: Harga emas Antam naik Rp 1.000 menjadi Rp 940.000 per gram pada hari ini (7/7)
Alwi mengatakan, di agenda yang mengumpulkan semua perwakilan bank sentral dunia, The Fed biasanya akan mengumumkan kebijakan pasti mereka. Sedangkan, hingga saat ini Alwi meyakini The Fed akan tetap hawkish. Itu artinya, harga emas berpotensi menurun.
Dalam sepekan depan, Alwi memproyeksikan harga emas akan berada di US$ 1.796 per ons troi-US$ 1.832 per ons troi.
Baca Juga: Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) catatkan transaksi hingga 4 juta lot di semester I-2021
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News