kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.871.000   -20.000   -1,06%
  • USD/IDR 16.445   -75,00   -0,45%
  • IDX 7.107   66,36   0,94%
  • KOMPAS100 1.034   12,73   1,25%
  • LQ45 806   9,73   1,22%
  • ISSI 223   1,91   0,86%
  • IDX30 421   5,94   1,43%
  • IDXHIDIV20 502   10,81   2,20%
  • IDX80 116   1,41   1,23%
  • IDXV30 120   2,66   2,27%
  • IDXQ30 138   2,04   1,50%

Harga emas gagal bertahan di atas US$ 1.300 jelang rapat Federal Reserve


Senin, 18 Maret 2019 / 07:54 WIB
Harga emas gagal bertahan di atas US$ 1.300 jelang rapat Federal Reserve


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas tak mampu bertahan di atas level US$ 1.300 per ons troi yang tercatat pada Jumat lalu. Senin(18/3) pukul 8.02 WIB, harga emas untuk pengiriman April 2019 di Commodity Exchange turun 0,26% ke US$ 1.299,50 per ons troi dari US$ 1.302,90 per ons troi Jumat (15/3).

Harga emas cenderung flat. Senin pekan lalu, harga emas masih berada di US$ 1.291,10 per ons troi. Pergerakan harga emas sepekan ke depan akan menunggu sinyal arah kebijakan Federal Reserve soal suku bunga.

Pelaku pasar memperkirakan, The Fed belum akan menaikkan suku bunga hingga Juni. "Secara umum, harga emas bereaksi terhadap kebijakan atau stimulus ekonomi karena dengan kedua hal ini, ada lebh banyak uang pada sistem," kata Tai Wong, head of base and precious metals derivatives trading BMO Capital Markets kepada Bloomberg.

Perdana Menteri Li Keqiang mengatakan bahwa China akan memangkas pajak penambahan nilai (PPN) pada 1 April. Sementara Bank of Japan mempertahankan suku bunga rendah.

Federal Reserve akan menggelar rapat pada Selasa dan Rabu pekan ini. Pasar menunggu sinyal apakah The Fed tetap menaikkan suku bunga tahun ini atau memperpanjang periode suku bunga rendah. Selain itu, pasar menunggu detail rencana bank sentral untuk menurunkan aset dengan melepas kepemilikan obligasi senilai US$ 3,8 triliun yang dipegang sejak krisis 2008.

"Yield obligasi jangka panjang masih lebih rendah di berbagai negara dan The Fed mengindikasikan bahwa bank sentral akan bersabar. Kami tidak memperkirakan adanya kenaikan bunga tahun ini," kata Alan Oster, group chief economist National Australia Bank kepada Reuters.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Thrive

[X]
×