kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga emas dunia tergelincir lebih dari 1%, ini dua faktor penyebab utamanya


Rabu, 05 Februari 2020 / 06:33 WIB
Harga emas dunia tergelincir lebih dari 1%, ini dua faktor penyebab utamanya


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Harga emas dunia tergelincir lebih dari 1% pada hari Selasa (4/2/2020). Data Reuters menunjukkan, harga emas di pasar spot anjlok 1,61% menjadi US$ 1.550,69 per troy ounce pada pukul 1:40 p.m waktu New York EST (1840 GMT). Bahkan pada transaksi sebelumnya, emas spot sempat mencapai level terendah sejak 21 Januari di posisi US$ 1.548,70 per troy ounce. Sedangkan harga kontrak emas berjangka AS ditutup turun 1,7% pada US$ 1.555,50.

Ada beberapa penyebab yang membuat harga emas tertekan. Salah satu di antaranya langkah yang diambil China untuk mengurangi dampak ekonomi dari epidemi coronavirus sehingga mendorong beberapa investor menjauh dari safe havens dan kembali ke aset berisiko.

"Langkah dramatis di pasar ekuitas global, terutama di pasar AS, jelas menunjukkan ada kekhawatiran yang lebih rendah tentang coronavirus yang menekan PDB dan kami memiliki kebutuhan yang lebih rendah untuk tempat berlindung yang aman," kata David Meger, direktur perdagangan logam di High Ridge Futures kepada Reuters.

Baca Juga: Semakin sore, harga emas spot kian tergelincir

Wall Street tampak sumringah akibat intervensi baru oleh bank sentral China dalam rangka menenangkan investor.

Menurut sumber pemerintah China, upaya Beijing termasuk menandatangani lebih banyak pengeluaran pemerintah, keringanan pajak dan subsidi untuk sektor yang terkena virus.

Wabah virus corona telah merusak aktivitas ekonomi negara itu karena kota-kota diisolasi, dan dilakukan pembatasan perjalanan dan bisnis ditutup.

Baca Juga: Jelang sore, harga emas spot masih belum mampu terangkat

Di sisi lain, dollar AS tampak menguat, sehingga membuat emas lebih mahal bagi pembeli yang memegang mata uang lainnya.

Namun demikian, ada sejumlah ketidakpastian yang masih membuat cemas investor. Misalnya saja, sejauh mana dampak virus corona terhadap ekonomi Tiongkok dan global.

"Jika dampak virus kurang dari harga pasar, itu bisa mengarah pada koreksi harga emas, tetapi selama kita tidak melihat pertumbuhan ekonomi meningkat, harga emas akan mendaki," kata Quantitative Commodity Analis riset Peter Fertig kepada Reuters.

Baca Juga: Lepas siang, harga emas spot terus menurun menjadi US$ 1.572,07 per ons troi

Menurut George Gero, direktur pelaksana RBC Wealth Management, harga emas akan tetap berada dalam kisaran US$ 1.550 hingga US$ 1.600 per troy ounce karena sokongan berita politik dan ekonomi.

Sementara itu, tingkat impor emas India pada Januari anjlok 48% dari tahun sebelumnya karena reli harga emas lokal yang mendekati rekor tertinggi mendorong pembeli mengurangi pembelian.

Data Reuters juga menunjukkan, harga paladium naik 4,5% menjadi US$ 2.423,76, setelah menyentuh level tertinggi sejak 24 Januari di US$ 2.435.

Baca Juga: Tak kuat menanjak, harga emas spot melandai menjadi US$ 1.575,57 per ons troi

"Sekarang optimisme telah kembali ke pasar keuangan, tampaknya para pelaku pasar telah melupakan ketakutan mereka tentang bagaimana penyebaran virus corona dapat mempengaruhi permintaan," kata analis Commerzbank dalam sebuah catatan.

"Meskipun demikian, konsekuensi bagi China, konsumen utama paladium, kemungkinan akan sangat serius," tambahnya.

Sedangkan harga perak turun 0,5% menjadi US$ 17,57, sementara harga platinum turun 0,4% menjadi US$ 962,83.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×