Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Harga emas ditutup menguat ke level tertinggi lebih dari tiga bulan pada awal pekan ini. Keperkasaan emas datang setelah investor berhati-hati karena yield US Treasury melemah bahkan ketika harga saham turun akibat kekhawatiran inflasi di Amerika Serikat (AS).
Senin (17/5), harga emas spot ditutup melonjak 1,3% ke level US$ 1.866,90 per ons troi, setelah sempat mencapai level tertinggi sejak 1 Februari di US$ 1.868,26.
Sementara itu harga emas berjangka untuk kontrak pengiriman Juni 2021 ditutup melonjak 1,6% ke US$ 1.867,60 per ons troi.
"Ada pelarian untuk keluar dari pasar saham dan antisipasi bahwa kita akan terus melihat tren angka inflasi yang jauh lebih kuat ke depannya," kata Jeffrey Sica, pendiri Circle Squared Alternative Investments.
"Imbal hasil obligasi AS akan tetap di mana mereka berada, dan itu akan semakin meningkatkan kemungkinan investor memilih emas," tambah dia.
Pasar saham global mulai mandek karena tekanan inflasi yang menekan permintaan untuk aset berisiko. Data minggu lalu menunjukkan, harga produsen AS naik lebih dari yang diharapkan pada bulan April.
Baca Juga: Empat bank sentral di Asia ini akan normalisasi kebijakan moneternya, mana saja?
Posisi yield US Treasury untuk tenor 10-tahun melemah, mengurangi biaya peluang memegang emas tanpa bunga.
Investor sekarang menunggu risalah pertemuan terakhir Federal Reserve yang akan dirilis pada hari Rabu (19/5). Investor akan mencari petunjuk lebih lanjut tentang kebijakan moneter dari bank sentral AS ini dan komentar tentang inflasi.
"The Fed akan terus berpegang pada anggapan bahwa kenaikan inflasi lebih berkaitan dengan pembukaan kembali ekonomi daripada dengan inflasi riil," jelas Sica.
Emas dipandang sebagai lindung nilai terhadap kenaikan inflasi.
Secara teknikal, emas telah menembus rata-rata pergerakan 200 hari dan itu mendukung harga lebih lanjut, kata Eli Tesfaye, Senior Market Strategist di RJO Futures.
Di tempat lain, harga platinum naik 1,1% menjadi US$ 1.238,41 per ons troi. Penguatan terjadi usai The World Platinum Investment Council (WPIC) mengatakan, pasar platinum global akan mengalami defisit lebih dalam di tahun ini, daripada yang diperkirakan sebelumnya.
Sementara itu, harga paladium menguat 0,3% menjadi US$ 2.899,78 per ons troi/ Sedangkan perak melesat 2,7% menjadi US$ 28,15 per ons troi, setelah sebelumnya mencapai level tertinggi sejak 23 Februari di US$ 28,20 per ons troi.
Selanjutnya: Wall Street ditutup koreksi pada awal pekan ini, terseret pelemahan saham teknologi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News