Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Harga emas berhasil rebound dari level terendah dalam 2,5 bulan karena dolar Amerika Serikat (AS) dan yield US Treasury yang melemah. Namun, penguatan emas dianggap sementara karena optimisme atas pemulihan ekonomi membuat komoditas logam mulia ini rentan terhadap koreksi lebih lanjut.
Kamis (18/2), harga emas spot ditutup naik 0,7% menjadi US$ 1.788,16 per ons troi, setelah menyentuh level terendah sejak 30 November di US$ 1.768,60 pada hari Rabu.
Serupa, harga emas berjangka kontrak pengiriman April 2021 naik 0,6% menjadi US$ 1.783,20 per ons troi.
"Sedikit penurunan dolar AS telah menawarkan beberapa kelonggaran untuk emas," kata analis pasar FXTM Han Tan.
"Wajar jika emas akan beristirahat, setelah membukukan kerugian lima hari berturut-turut."
Baca Juga: Harga emas siang ini di Pegadaian, Kamis 18 Februari 2021
Pelemahan the greenback mendukung daya tarik emas bagi pemegang mata uang lainnya. Mengingat, dengan koreksi dolar AS, emas menjadi lebih murah bagi mata uang lainnya.
Tolok ukur imbal hasil US Treasury tenor 10 tahun melemah usai mencapai tertinggi sejak akhir Februari 2020 pada hari Rabu. Ini mengurangi biaya peluang memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.
Harga emas juga mendapat dukungan setelah Federal Reserve menegaskan kembali janjinya untuk mempertahankan suku bunga mendekati nol sampai inflasi dan lapangan kerja meningkat.
Namun, emas mengalami kesulitan mencoba memenangkan hati investor sebagai aset lindung nilai inflasi, dengan aset lain lebih disukai, tambah Tan.
Optimisme atas pemulihan ekonomi didukung oleh data penjualan ritel AS yang kuat pada hari Rabu.
Selanjutnya: Aksi profit taking seret harga minyak mentah
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News