Reporter: Nadya Zahira | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penurunan harga emas diprediksi berlanjut. Rabu (26/6) pukul 10.37 WIB, harga emas di pasar spot datar di US$ 2.319,95 per ons troi. Harga emas berjangka Amerika Serikat (AS) bertahan di US$ 2.331,30 per ons troi.
Analis Deu Calion Futures (DCFX) Andrew Fischer mengatakan, tren kenaikan harga emas yang terjadi sebelumnya telah selesai dan saat ini harga emas sedang dalam fase penurunan.
Menurutnya, faktor eksternal seperti penguatan dolar AS dan antisipasi terhadap data inflasi personal consumption expenditure (PCE) juga mempengaruhi harga emas.
Secara teknikal dengan metode analisis tren, Fischer melihat bahwa saat ini harga emas memang sedang menurun. Sedangkan analisis metode candlestick memberikan indikasi bahwa harga emas akan terus mengalami tekanan.
Baca Juga: Harga Emas Teredam Oleh Fokus Pada Data Inflasi AS
Fischer menuturkan, meskipun data inflasi untuk bulan Mei menunjukkan hasil yang cukup menggembirakan, namun tekanan harga emas masih relatif tinggi. Fokus minggu ini adalah pada data inflasi yang akan dirilis pada Jumat (28/6), PCE yang merupakan pengukur inflasi pilihan Federal Reserve, diharapkan menunjukkan inflasi yang sedikit menurun namun tetap di atas target tahunan bank sentral sebesar 2%.
“Tingginya suku bunga AS saat ini memberikan dampak negatif bagi pasar logam, karena meningkatkan biaya peluang untuk berinvestasi pada aset yang tidak memberikan imbal hasil seperti emas,” kata Fischer dalam riset hariannya, Rabu (26/6).
Di samping emas, logam mulia lainnya juga menunjukkan pergerakan yang bervariasi. Harga platinum berjangka naik 0,4% menjadi US$ 1.016,55 per ons, sementara perak berjangka turun tipis sebesar 0,1% menjadi US$ 29,82 per ons. Harga tembaga juga naik sedikit, tetapi sentimen tetap rapuh karena kekhawatiran atas importir terbesar yakni China.
Selain itu, menurut Fischer, kekuatan ekonomi AS yang tidak terduga, ditunjukkan oleh indeks manajer pembelian yang kuat untuk bulan Juni, memicu kekhawatiran bahwa suku bunga tinggi akan dipertahankan lebih lama.
Baca Juga: Grafik Harga Emas 24 Karat Antam Terbaru (26 Juni 2024)
Di sisi lain, harga tembaga di London Metal Exchange naik 0,4% menjadi US$ 9.703,50 per ton, namun kekhawatiran atas prospek perang dagang dengan Uni Eropa dan AS membuat sentimen terhadap logam merah ini tetap rapuh.
“Ditambah, dalam beberapa minggu terakhir, kedua kontrak tembaga mengalami penurunan tajam karena sentimen terhadap China memburuk dan keraguan muncul atas prospek pemulihan ekonomi global tahun ini,” kata dia.
Secara keseluruhan Fischer mengatakan bahwa harga emas cenderung akan terus menurun dalam jangka pendek, meskipun ada potensi kenaikan yang cukup signifikan setelah fase penurunan ini. Faktor eksternal seperti penguatan dolar dan ketidakpastian inflasi juga memainkan peran penting dalam pergerakan harga emas saat ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News