Reporter: Nur Qolbi | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas di pasar spot tertekan di bawah US$ 1.940 per ons troi pada perdagangan Rabu (21/6) setelah turun lebih dari 1% dalam dua sesi terakhir. Berdasarkan data tradingeconomics.com, harga ini menjadi yang terendah dalam tiga bulan terakhir.
Analis Mata Uang dan Komoditas Lukman Leong mengatakan, harga emas tertekan oleh perkembangan seputar rencana bank sentral Amerika Serikat (AS) The Fed untuk kembali menaikkan suku bunga acuannya. The Fed kemungkinan akan mengerek Fed Fund Rate sebanyak dua kali lagi hingga akhir tahun dengan masing-masing kenaikan sebesar 25 basis points (bps).
Permintaan emas global, terutama dari China juga menjadi sentimen yang memengaruhi harga emas. "Permintaan retail emas dari China masih naik, namun kenaikannya sudah mulai melambat," kata Lukman saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (21/6).
Baca Juga: Harga Emas Pasar Spot Stabil US$ 1.934/oz Jelang Pernyataan Bank Sentral AS
Lukman memprediksi, harga emas dalam waktu dekat atau hingga akhir semester 1 2023 akan terkonsolidasi dan cenderung tertekan. Meskipun begitu, penurunannya sudah cukup terbatas.
Lukman memperkirakan, harga emas akan menutup semester pertama 2023 di kisaran US$ 1.900-US$ 1.950 per ons troi.
Sementara itu, di akhir tahun 2023, harga emas dapat kembali naik ke kisaran US$ 2.100 per ons troi. "Harga emas masih akan terus naik didukung oleh pembelian safe haven dan bank sentral," ucap Lukman.
Sejalan dengan itu, prospek harga emas batangan Antam masih akan mengikuti harga emas internasional. Lukman memperkirakan, harga emas batangan Antam bakal ada di kisaran
Rp 1.040.000-Rp 1.050.000 per gram pada akhir Juni 2023.
Sementara itu, harga emas batangan Antam di pengujung tahun 2023 kemungkinan berkisar di Rp 1.130.000 per gram. Perkiraan ini dengan mempertimbangkan perkembangan kondisi ekonomi akhir-akhir ini dan asumsi kurs rupiah yang stabil di kisaran Rp 14.500-Rp 15.000 per dolar AS.
Baca Juga: Harga Emas Hari Ini Tiba-Tiba Rontok (21/6), Potensi Rugi Sebulan 11,08%!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News