Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Harga emas melonjak ke rekor tertinggi pada Senin (24/2), didorong oleh permintaan aset safe-haven di tengah kekhawatiran atas rencana tarif baru Presiden AS Donald Trump.
Arus masuk ke dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) berbasis emas juga turut memperkuat kenaikan harga logam mulia ini.
Melansir Reuters, harga emas spot naik 0,2% menjadi US$2.941,60 per ons troi pada pukul 09:33 pagi waktu ET (14:33 GMT), setelah sebelumnya menyentuh level tertinggi sepanjang masa di US$2.956,15—rekor ke-11 yang tercipta sepanjang 2025.
Baca Juga: Cuan 36,88% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Beringsut Naik (24 Februari 2025)
Sementara itu, kontrak berjangka emas AS juga naik 0,2% menjadi $2.957,50 per ons.
Indeks dolar AS menyentuh level terendah sejak 10 Desember, membuat emas lebih terjangkau bagi investor yang menggunakan mata uang lain.
“Investor meyakini bahwa dalam beberapa pekan dan bulan ke depan, atau bahkan lebih lama, harga emas akan terus menguat,” ujar Jim Wyckoff, analis senior di Kitco Metals.
“Tren pergerakan emas masih cenderung sideways hingga naik, dan selama ketidakpastian masih berlanjut, harga emas kemungkinan akan terus meningkat,” tambahnya.
Pekan lalu, Presiden Trump memperingatkan akan ada tarif baru yang akan segera diberlakukan.
Baca Juga: Harga Emas Lanjut Naik, Penurunan Suku Bunga Fed Digadang Lebih Besar
Kebijakan ini secara luas dipandang dapat meningkatkan inflasi dan berpotensi memicu perang dagang, yang pada akhirnya meningkatkan permintaan terhadap aset safe-haven seperti emas.
SPDR Gold Trust, ETF berbasis emas terbesar di dunia, melaporkan kepemilikan emasnya naik menjadi 904,38 ton pada Jumat, level tertinggi sejak Agustus 2023.
Dengan harga yang bertahan di atas US$2.950 per ons troi, investor mulai mengarahkan perhatian ke level psikologis US$3.000. Sejauh ini, emas telah mengalami kenaikan lebih dari 12% sepanjang 2025.
Investor kini menanti laporan Indeks Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) AS pada Jumat, yang merupakan indikator inflasi favorit The Fed.
Dalam jajak pendapat Reuters, sebagian besar ekonom memperkirakan The Fed akan menunda pemangkasan suku bunga hingga kuartal berikutnya, setelah sebelumnya diprediksi akan terjadi pada Maret.
Baca Juga: Sebulan Naik 6,03 Persen, Harga Emas Antam Hari Ini Menghijau (24 Februari 2025)
Selain itu, pasar juga akan mencermati pidato dari sembilan pejabat bank sentral AS pekan ini, yang diperkirakan akan menegaskan sikap berhati-hati terhadap pemangkasan suku bunga lebih lanjut.
Di pasar logam lainnya, harga perak spot turun 0,3% menjadi US$32,45 per ons troi, platinum melemah 0,8% menjadi US$961,95, dan paladium anjlok 2,2% ke US$948,00 per ons.
Selanjutnya: Asing Net Sell Jumbo Rp 3,47 Triliun, Cek Saham yang Banyak Dijual Senin (24/2)
Menarik Dibaca: Konsumsi 3 Rempah Ini Untuk Redakan Sakit Perut hingga Mual
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
