kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.891.000   25.000   1,34%
  • USD/IDR 16.445   -75,00   -0,45%
  • IDX 7.107   66,36   0,94%
  • KOMPAS100 1.034   12,73   1,25%
  • LQ45 806   9,73   1,22%
  • ISSI 223   1,91   0,86%
  • IDX30 421   5,94   1,43%
  • IDXHIDIV20 502   10,81   2,20%
  • IDX80 116   1,41   1,23%
  • IDXV30 120   2,66   2,27%
  • IDXQ30 138   2,04   1,50%

Harga Emas Berpotensi Melanjutkan Pelemahan pada Pekan Depan


Jumat, 16 Mei 2025 / 15:35 WIB
Harga Emas Berpotensi Melanjutkan Pelemahan pada Pekan Depan
ILUSTRASI. Harga emas dibayangi oleh data ekonomi AS yang menunjukkan perlambatan, serta ekspektasi pelonggaran kebijakan moneter oleh The Fed.


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas dunia bergerak melemah selama pekan ini. Harga logam mulia itu dibayangi oleh data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang menunjukkan perlambatan, serta ekspektasi pelonggaran kebijakan moneter oleh The Fed.

Berdasarkan Trading Economics, harga emas spot turun 1,12% dalam 24 jam terakhir ke US$ 3.201 per ons troi pada Jumat (16/5) pukul 15.24 WIB. Dalam sepekan, harga emas telah turun 3,77%.

Analis Dupoin Futures Indonesia, Andy Nugraha menuturkan, data ekonomi dari AS memberikan sinyal yang beragam namun cenderung melemah. Indeks Harga Produsen (PPI) untuk April tercatat turun 0,5% secara bulanan dan 2,4% secara tahunan, lebih lemah dari ekspektasi pasar.

Di sisi lain, penjualan ritel hanya tumbuh tipis sebesar 0,1%, menunjukkan bahwa konsumsi masyarakat mulai melemah. "Kombinasi data tersebut memperbesar kemungkinan pemangkasan suku bunga oleh The Fed, yang menurut pasar memiliki peluang hampir 50% terjadi pada bulan September mendatang," tulisnya dalam riset mingguan, Jumat (16/5).

Baca Juga: Harga Emas Antam Logam Hari Ini Jumat (16/5) Naik Rp 25.000 Jadi Rp 1.891.000

Kondisi tersebut mendukung rebound harga emas dari US$ 3.121 ke area US$ 3.200 per ons troi. Namun, Andy mencermati bahwa pergerakan harga emas secara teknikal masih dalam tekanan.

Menurutnya, jika melihat struktur pergerakan harga emas saat ini, tekanan jual masih sangat dominan. "Harga emas belum mampu menembus resistance krusial di US$ 3.295, yang menjadi penentu utama apakah pasar siap membalikkan tren atau tidak," paparnya.

Pekan depan, Andy memperkirakan harga emas berpotensi melanjutkan pelemahannya menuju kisaran US$ 3.070 per ons troi, jika tekanan terus berlanjut. Namun, ia juga menekankan bahwa jika terjadi pergerakan teknikal yang kuat dan harga mampu breakout menembus level US$ 3.295, maka peluang rebound menuju US$ 3.435 akan terbuka cukup lebar.

"Ini akan sangat bergantung pada reaksi pasar terhadap data ekonomi berikutnya dan nada kebijakan dari para pejabat The Fed," jelasnya.

Di tengah sentimen geopolitik seperti potensi kesepakatan dagang AS-China dan isu nuklir AS-Iran, pasar emas tetap dibayangi ketidakpastian yang tinggi. Ini membuat logam mulia seperti emas masih menjadi pilihan perlindungan, tetapi ruang penguatannya terbatas selama faktor teknikal belum mendukung pembalikan tren.

Pelaku pasar disarankan untuk terus mencermati data-data lanjutan dari AS, terutama yang berkaitan dengan inflasi dan ketenagakerjaan, serta sikap the Fed. "Selama harga belum mampu bertahan di atas zona resistance teknikal, maka outlook jangka pendek emas cenderung masih berada dalam tekanan," tutupnya. 

Baca Juga: Cuan 28,36% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Naik (16 Mei 2025)

Selanjutnya: Chelsea vs Manchester United: Prediksi, Jadwal, Link Live Streaming Malam Ini

Menarik Dibaca: 3 Cara Menurunkan Darah Tinggi pada Ibu Hamil dan Tips Mencegahnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Thrive

[X]
×