Reporter: Widiyanto Purnomo | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Setelah menyentuh level psikologis US$ 1.200, hari ini harga emas bergerak datar dengan kecenderungan terkoreksi (turun). Mengacu berbagai sentimen yang berkembang, analis menilai harga emas justru berpeluang menguat.
Mengacu Bloomberg, Jumat (19/6) pukul 13.58 WIB harga emas kontrak pengiriman bulan Agustus 2015 turun 0,17% dibandingkan hari sebelumnya, menjadi US$ 1.1999,90 per ons troi.
Faisyal, Research and Analyst PT Monex Investindo Futures mengatakan sepinya data ekonomi AS hari ini membuat emas bergerak datar. “Emas masih bergerak dalam rentang normal US$ 1.1195 – US$ 1.206 per dollar AS,” jelasnya.
Faisyal memprediksi harga emas justru berpeluang menguat (bullish) karena dollar AS masih cenderung melemah. Mata uang Negara Paman Sam tersebut masih melemah lantaran pasar masih terpengaruh pernyataan Federal Reserve (The Fed) sesuai pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) pada Kamis (18/6) dini hari yang cenderung dovish (tidak sesuai ekpektasi pasar) terkait rencana kenaikan suku bunganya.
Kemungkinan penguatan harga emas semakin terkonfirmasi akibat pertemuan Menteri Keuangan Eropa dan Yunani terkait permasalahan bailout Yunani, pada Kamis (18/6) urung mencapai kesepakatan. “Peluang Yunani untuk keluar dari zona euro cukup besar,” imbuhnya.
“Lantaran data ekonomi AS yang sepi hari ini, maka yang menjadi perhatian pasar adalah pidato pejabat The Fed Negara bagian San Francisco, John William yang di jadwalkan Jumat (18/6) malam,” tutup Faisyal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News