kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.585.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 16.365   5,00   0,03%
  • IDX 7.171   16,08   0,22%
  • KOMPAS100 1.060   2,49   0,24%
  • LQ45 834   1,35   0,16%
  • ISSI 214   0,05   0,02%
  • IDX30 430   1,01   0,24%
  • IDXHIDIV20 510   -1,34   -0,26%
  • IDX80 121   0,13   0,11%
  • IDXV30 124   -0,74   -0,59%
  • IDXQ30 141   -0,35   -0,25%

Harga Emas Bergerak Sideways, Pasar Masih Cermati Kebijakan Trump


Senin, 20 Januari 2025 / 14:59 WIB
Harga Emas Bergerak Sideways, Pasar Masih Cermati Kebijakan Trump
ILUSTRASI. One kilo gold bars are pictured at the plant of gold and silver refiner and bar manufacturer Argor-Heraeus in Mendrisio, Switzerland, July 13, 2022. REUTERS/Denis Balibouse


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas bergerak sideways jelang pelantikan Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat (AS). Saat ini pasar tengah mencermati kebijakan perdagangan yang akan diterapkan Trump pada masa kedua jabatannya. 

Berdasarkan Trading Economics, harga emas sempat turun ke US$ 2.671 per ons troi pada pembukaan Senin (20/1) dan kembali naik ke US$ 2.706 pada pukul 14.17 WIB, menguat 0,2%.

Research and Development ICDX Jonathan Octavianus, menyebutkan kembali naiknya harga emas didorong penguatan dolar AS dan spekulasi terkait penurunan suku bunga AS.

“Pasar tengah mencermati kebijakan perdagangan yang akan diterapkan oleh Presiden Trump dalam masa jabatan keduanya," ujarnya Senin (20/1).

Baca Juga: Jelang Pelantikan Trump, Harga Emas Pangkas Koreksi ke US$ 2.697,6 Ons Troi

Penguatan dolar AS juga dipicu oleh ekspektasi adanya tarif perdagangan baru yang berpotensi meningkatkan inflasi. Kondisi ini menjadikan arah kebijakan suku bunga The Fed sangat bergantung pada sejauh mana kebijakan tersebut diterapkan.

Pada pertemuan sebelumnya, data inflasi AS menunjukkan perlambatan pada bulan lalu, yang memunculkan spekulasi akan adanya penurunan suku bunga lebih lanjut di tahun ini. Gubernur The Fed, Christopher Waller, juga menyatakan pada hari Kamis bahwa inflasi diperkirakan akan terus melambat, sehingga masih ada kemungkinan terjadinya tiga hingga empat penurunan suku bunga masing-masing sebesar 0,25% sebelum akhir tahun.

Baca Juga: Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Senin (20/1/2025) Stagnan

Sementara itu, data dari Biro Sensus Departemen Perdagangan AS pada hari Jumat menunjukkan bahwa pembangunan perumahan baru meningkat 3,3% pada Desember, mencapai tingkat tahunan yang disesuaikan secara musiman sebesar 1,50 juta unit, angka tertinggi sejak Februari 2024.

Jonathan melihat secara teknikal, harga emas meningkat dengan support saat ini beralih ke area US$ 2.649 dan resistance terdekat berada di area US$ 2.721.

"Support terjauhnya berada di area US$ 2.626 hingga ke area US$ 2.577, sementara untuk resistance terjauhnya berada di area US$ 2.742 hingga ke area US$ 2.771," tutupnya.

Selanjutnya: NUVO Family Ajak Anak-Anak Tetap Sehat & Aktif, Bawa Keseruan di Awal Semester Baru

Menarik Dibaca: Allianz Life & Bank CTBC Indonesia Hadirkan Solusi untuk Rencana Finansial

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×